TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Pemerintah Provinsi DKI bersedia turut andil dalam pendanaan pembangunan bandara di Karawang, Jawa Barat. Proses tersebut, ujar Ahok, akan dilakukan oleh badan usaha milik daerah dengan skema kerja sama business-to-business.
"Kami memiliki dana yang cukup untuk berinvestasi," kata Ahok di Balai Kota, Jumat, 28 Oktober 2014. (Baca juga: Studi Kelayakan Bandara Karawang Rampung)
Ahok menuturkan Pemprov DKI akan menyurati Kementerian Perhubungan serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat guna memberi tahu rencana tersebut. Tujuannya, agar konsep kerja sama yang disusun rampung bersamaan dengan dimulainya proses pembangunan. Sedangkan studi kelayakan bandara sudah selesai pada awal Januari 2013.
Saat ini pemerintah pusat masih mengkaji pengembangan rencana infrastruktur layanan penerbangan bandara baru itu. Proses ini bertujuan agar infrastrukturnya mendukung kapasitas Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang. Sebab, kepadatan lalu lintas di Bandara Soekarno-Hatta kini sudah melebihi kapasitasnya.
Meski turut berinvestasi dalam pembangunan bandara itu, ujar Ahok, Pemprov DKI tetap akan melanjutkan pembangunan Bandara Ali Sadikin di pulau reklamasi di Marunda, Jakarta Utara. Alasannya, tutur Ahok, Jakarta membutuhkan lebih dari satu bandara untuk menunjang perkembangan perekonomian.
Selain dengan pemerintah pusat, DKI juga akan menyampaikan rencana investasi tersebut ke Jawa Barat, yang merupakan provinsi anggota Mitra Praja Utama. Dengan begitu, koordinasi antarprovinsi dapat berjalan tanpa mencampuri wewenang masing-masing provinsi. "Kami harus ikut bertanggung jawab karena bandaranya untuk kepentingan kami juga," katanya.
LINDA HAIRANI
Berita lain:
Jurus Saling Kunci Jokowi dengan Koalisi Prabowo
Pendukung Ibu di Kasus FB Salawatan di Persidangan
Kahiyang dan Kaesang pun Ikut Blusukan Asap