TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku sudah mengenal produk pornografi sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. "Saya SMP sudah lihat," kata Ahok di Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu, 29 November 2014. Jawaban itu sontak disambut gelak tawa para narapidana.
Menurut Ahok, pembelajaran soal seks harus ditanamkan ke anak sedari dini. "Anak kita harus dikasih tahu, bukan dilarang," ucapnya. Jika dilarang, justru timbul permasalahan, yakni anak mencari tahu sendiri dan mencoba-coba. "Ini gerbang penyebaran HIV (human immunodeficiency)." (Baca: Jokowi, Ahok, dan Wali Kota London Bersepeda Besok Pagi)
Ahok mengingatkan pentingnya pendidikan seks sejak dini sehingga orang tidak belajar setelah tua. Ia menceritakan kembali kasus bekas politikus Partai Keadilan Sejahtera, Arifinto, yang kedapatan menonton video porno dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat pada 2011.
Kasus tersebut menjadi sorotan orang banyak, termasuk warga negara asing. Bahkan, Ahok mengaku sempat diminta berkomentar oleh orang India tentang kelakuan Arifinto. Waktu itu, Ahok dan anggota Dewan lain tengah berkunjung ke India. (Baca juga: Ahok Ungkap Bisnis Esek-esek Petugas LP)
"Bagaimana pendapat Anda soal anggota Dewan yang nonton video porno?" ujar Ahok menirukan pertanyaan orang India itu. Ahok menjawab, "Beliau orang baik, tidak pernah ngerokok dan minum. Beliau lebih baik dari saya," katanya. (Baca:Ahok Ancam Copot Wali Kota Tak Tanggap Banjir )
Menurut Ahok, nasib Arifinto sedang sial saja: tertangkap basah nonton video porno dalam sidang paripurna. Ia menduga Arifinto memang kecanduan video porno. "Kasihan, umur segitu ketagihan," ucapnya.
ERWAN HERMAWAN
Baca juga:
Demo BBM, Fadli Zon: Polisi Mestinya Profesional
Korban Amuk Massa di Lampung Pulang ke Rumah
Harga Minyak Dunia Merosot ke Titik Terendah
Fadli Zon: Lulusan SD Juga Bisa Naikkan Harga BBM