TEMPO.CO, Jakarta - Kapal pandu raksasa milik PT Pelindo II bernama TB Bima 34 tenggelam di Tanjung Priok, Jakarta, pada Kamis, 4 Desember. Akibatnya, perairan di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok yang berdekatan dengan CWS (workshop) tercemar solar yang menjadi bahan bakar solar.
Pantauan Tempo, jaring raksasa antiminyak seluas 100 meter ditebar agar minyak tidak menyebar lebih luas. Sebanyak empat perenang diturunkan untuk mengikatkan tali ke kapal agar tidak semakin tenggelam. Kapal tersebut hanya menyisakan pucuk antena yang terlihat di permukaan air. TB Bima adalah kapal jenis tugboat atau kapal tunda yang diproduksi Cina.
Humas Pelindo II Pelabuhan Tanjung Priok Sofyan Gumilar menuturkan tugboat itu semestinya masuk ke dalam dermaga untuk diperbaiki. Namun, belum juga diperbaiki, kapal sudah tenggelam. "Untuk mengangkatnya, diperlukan kapal crane apung raksasa yang hanya ada di Singapura," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Priok Arif Soenardjo menuturkan sudah menerjunkan tim untuk memantau tenggelamnya TB Bima 34 milik Pelindo II tersebut. "Saat tenggelam, kapal sedang tidak beroperasi," katanya.
Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tenggelamnya kapal. Peristiwa itu juga tidak mengganggu alur pelayaran di Pelabuhan Tanjung Priok. "Kami belum merinci berapa kerugiannya," ujarnya.
Baca Juga:
AMOS SIMANUNGKALIT
Topik Terhangat:
Golkar Pecah | Wakil Ahok | Interpelasi Jokowi | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Ical Ketum Golkar, Peristiwa Tragis Mengiringi
Ciri-ciri Taksi Express Asli dan Palsu
Jadi Gubernur FPI, Berapa Gaji Fahrurrozi?
KPK Bantah Boediono Sudah Tersangka Kasus Century