TEMPO.CO, Bekasi -- Wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengalami kekurangan pusat kesehatan masyarakat atau Puskesmas. Dalam satu kecamatan masih ada yang memiliki satu Puskesmas untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Moeharmansyah Boestari mengatakan tujuh wilayah masih memiliki satu Puskesmas antara lain di Kecamatan Taruma Jaya, Muaragembong, Cabangbungin, Cikarang Timur, Cibarusah, Cikrang Pusat, dan Serang.
Bahkan di wilayah pelosok, puskesmas tersebut tak memiliki dokter berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Wilayah tersebut ialah di Kecamatan Cabangbungin satu dokter, dan Kecamatan Muaragembong satu dokter. "Dokter di sana berstatus pegawai tidak tetap," kata dia, Ahad, 7 Desember 2014.
Menurut dia, penempatan dokter puskesmas di wilayah ialah program dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Adapun, yang menggaji ialah Pemerintah Pusat melalui dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). "Kami memang kekurangan SDM (Sumber Daya Manusia), termasuk dokter," kata Boestari.
Akibat minimnya puskesmas, khususnya di wilayah pelosok, banyak masyarakat yang enggan berobat. "Menunggu sakitnya parah," kata tokoh masyarakat di Kecamatan Muaragembong, Sardi Adi Saputra. "Kalau sakit batuk, pilek, kepala pusing diabaikan," kata Sardi.
Bahkan, menurut dia, warga di Muaragembong lebih memilih berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Cilincing, Jakarta Utara. Soalnya, jarak ke daerah itu dianggap paling dekat dengann menggunakan kapal nelayan dibanding pergi ke RSUD Kabupaten Bekasi di Cibitung. "Alternatif lain ya ke mantri terdekat, resikonya mengeluarkan biaya," kata Sardi.
ADI WARSONO
Berita Lainnya:
Operasi Zebra, Pemohon SIM di Bekasi Melonjak
Maret 2015, Ahok Bikin Enam Taman Idaman
Pembunuhan Sri Wahyuni Direkonstruksi Pekan Depan