Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wabah Muntaber Serang Kabupaten Tangerang

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Puluhan anak-anak hingga orang dewasa harus dilarikan ke Puskesmas, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang dan mendapat perawatan intensif, karena menderita Muntaber. "Saat ini, sekitar 17 orang yang harus ditangani serius," kata Yuliah Iskandar Kepala Bidang Pemberatasan Pencegahan Penyakit pada dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang kepada Tempo, Senin (20/6). Menurut Yuliah, warga yang menjadi korban muntaber tersebut berada di tiga Kecamatan yaitu, Sepatan, Pakuhaji dan Suakdiri. "Muntaber muncul akibat fasilitas lingkungan buruk sehingga berpengaruh terhadap kebersihan dan makanan yang dikonsumsi, apalagi dimusim peghujan ini," kata Yuliah.Selain itu, kata Yuliah, warga juga selama ini tidak mengerti pola hidup bersih. Para korban, muntaber tersebut kata Yuliah, terpaksa dilarikan ke Puskesmas Sepatan karena di masing-masing kecamatan tidak menyediakan alat infus yang memadai. Padahal, kondisi Puskesmas Sepatan sebenarnya tidak layak untuk menampung pasien dalam jumlah banyak tetapi tindakan darurat terpaksa dilakukan terhadap warga yang menderita muntaber dilakukan penanganan dengan menggantung cairan infus di jendela.Menurut Yuliah,para pasien yang mengalami muntaber tidak bisa dirujuk ke RSUD Tangerang karena khawatir meninggal dunia di jalanan karena jarak tempuh cukup jauh sekitar 25-30 kilometer ke Tangerang.Akibat parahnya wabah muntaber seorang balita, Bella (14 bulan) alamat Desa Jatimulya RW 3/04 Sepatan anak pasangan Natsir (30) ibunya Yunita (24), meninggal karena pertolongan yang diberikan sudah terlambat sehingga ketika tiba di puskemas sudah terlanjur parah. "Baru lima menit ditangani dokter sudah meninggal," kata salah seorang petugas medis di Puskemas Sepatan, dr Ida Matesri Arwan.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Dr. Bachtiar Oesman mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi sejak 8 Juni 2005 dan pasien yang berobat di Puskemas Kecamatan Sepatan sebanyak 119 orang dengan korban meninggal dunia tujuh orang.Bachtiar mengatakan, pihaknya telah berupaya meminjam 20 tempat tidur lipat dari Kostrad 203 yang berlokasi di Tangerang karena banyaknya pasien yang harus dirawat.Mengenai obat-obat, Bachtiar mengatakan, cukup. Dari 800 botol infus 500 cc yang tersedia telah terpakai 700 botol.Dinas Kesehatan juga telah menambah 20 tenaga medis untuk membantu Puskesmas tersebut.Selain itu Dinas Kesehatan juga meminta PDAM untuk menyediakan air bersih sebanyak dua tangki dengan kapasitas masing-masing 5.000 liter untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bachtiar mengatakan, korban meninggal karena terlambat dirujuk ke Puskesmas akibat rumah mereka jauh dari Puskesmas.Setelah mereka sampai di Puskesmas, kondisinya juga kritis sehingga Puskesmas tidak merujuknya ke rumah sakit karena jaraknya sangat jauh sehingga justru dikhawatirkan korban akan meninggal di perjalanan.joniansyah
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Chelsea Olivia Keracunan Makanan di Hotel hingga Berat Badan Turun 2 Kilogram

11 Januari 2022

Chelsea Olivia. Foto: Instagram/@chelseaoliviaa.
Chelsea Olivia Keracunan Makanan di Hotel hingga Berat Badan Turun 2 Kilogram

Chelsea Olivia keracunan makanan setelah menyantap sarapan di hotel saat liburan bersama keluarganya ke Bali.


Puluhan Emak-Emak Muntaber Keracunan Makanan di Bogor

12 November 2018

Ilustrasi pasien menebus obat resep. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Puluhan Emak-Emak Muntaber Keracunan Makanan di Bogor

Puluhan emak-emak warga Kampung Cicopong RT 02 RW 03, Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, mengalami keracunan makanan.


Habis Kenduri, 60 Orang Muntah-muntah dan Diare  

19 Januari 2014

Ilustrasi Keracunan
Habis Kenduri, 60 Orang Muntah-muntah dan Diare  

Dalam satu bungkus tersebut berisi tumis kacang, opor ayam, dan acar mentimun kuning.


Seratusan Korban Muntaber di Cigudeg Masih Dirawat

28 Agustus 2009

Seratusan Korban Muntaber di Cigudeg Masih Dirawat

Karena fasilitas yang terbatas, jika hendak ke kamar mandi, korban terpaksa harus menunggu bergiliran pasen lainnya. Sebab hanya ada satu kamar mandi yang bisa dipergunakan.


Puluhan Warga Terserang Muntaber di Cianjur, Satu Meninggal

2 Agustus 2009

Puluhan Warga Terserang Muntaber di Cianjur, Satu Meninggal

Salah seorang korban bernama Sukinah, 52 tahun, warga Kampung Rawalawe Desa Girijaya, meninggal diduga akibat kekurangan cairan.


Muntaber Serang Maluku Tenggara Barat

1 Februari 2008

Muntaber Serang Maluku Tenggara Barat

Empat balita di Desa Kandar, Kecamatan Selaru, meninggal dunia karena tidak dapat tertolong. Sedangkan di Desa Adaut, dari 30 orang yang terserang muntaber, empat balita meninggal dunia.


Muntaber Ditetapkan Sebagai KLB di Situbondo

1 Oktober 2007

Muntaber Ditetapkan Sebagai KLB di Situbondo

Setelah menyerang ratusan orang dalam sepekan terakhir, Dinas Kesehatan Kabupaten Sitobondo, Jawa Timur menetapkan status kejadian luar biasa muntaber di daerah ini. Sampai Senin (1/10) ini sedikitnya 247 orang di empat kecamatan terserang penyakit ini.


Situbondo KLB Muntaber

30 September 2007

Situbondo KLB Muntaber

Pejabat Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, dr Akhmad Khuznul menetapkan kabupaten itu berada dalam satatus Kondisi Luar Biasa (KLB) penyakit mutah dan berak (muntaber). Status ini ditetapkan setelah penyakit itu menyerang ratusan warga di 4 kecamatan dalam sepekan terakhir.


Penyakit Muntaber Serang Warga Cianjur dan Bogor

27 Oktober 2006

Penyakit Muntaber Serang Warga Cianjur dan Bogor

Hingga Kamis, 70 orang atau hampir 75 persen dari total pasien yang mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Cianjur merupakan pasien yang terkena muntaber.


Banten Desak Pemerintah Perjelas Wilayah Kepulauan Seribu

12 Juni 2006

Banten Desak Pemerintah Perjelas Wilayah Kepulauan Seribu

kalau pemerintah pusat hendak melakukan perbaikan tata ruang Ibu Kota Negara dengan cara merevisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Ibu Kota Negara, maka yang lebih tepat di revisi itu adalah Undang-undang Nomor 19 tahun 1992 tentang Tata Ruang Wilayah Nasional.