TEMPO.CO, JakTangerang - Polisi hari ini menggelar reka ulang pembunuhan Sri Wahyuni, 42 tahun, dengan tersangka Jean Alter Hulisean, 31 tahun. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Azhari Kurniawan mengatakan rekonstruksi dimulai dari Taman Gajah-Prapanca. "Rekonstruksi kami urutkan dari lokasi pembunuhan hingga pembuangan mayat korban di Bandara Soekarno-Hatta," kata Azhari, Rabu, 10 Desember 2014.
Azhari mengatakan pemberkasan terhadap Jean Alter Hulisean masih dalam proses penyelesaian. "Tersangka sehat, baik-baik saja. Kami sediakan penasihat hukum. Tapi kalau dia mau memakai kuasa hukum pilihannya silakan," kata Azhari.
Jean Alter resmi mendekam di sel Polresta Bandara sejak Sabtu, 22 November 2014. Pria kelahiran Timika berdarah Ambon ini diterbangkan ke Tangerang dari Nabire, Papua, setelah setelah dicokok polisi pada 21 November 2014 di rumah istrinya.
Jean Alter, bapak dua anak ini tega menghabisi nyawa Sri di Taman Gajah, Jakarta Selatan. Sri dicekik dengan tangan kiri. Sri tewas setelah muntah darah dan jalan napasnya terhenti. Untuk menghilangkan jejak, Jean mengganti bajunya yang terkena percikan darah di kosnya, Mampang, Jakarta Selatan. Setelah itu dia membawa mayat korban ke Bandara Soekarno-Hatta. Di tengah perjalanan, tepat di Jalan Tol T.B. Simatupang, Jean Alter membuang bajunya yang terkena percikan darah. (Baca juga: Mayat Wanita di Bandara Ternyata Ibu Rumah Tangga)
Jean Alter masuk pelataran parkir bandara pada Sabtu, 15 November 2014. Dia meninggalkan jasad Sri duduk bersandar dan mengunci mobil itu. Jean lalu terbang ke Nabire dengan rute Denpasar Bali, Makassar, lalu ke Jayapura. Dia kebingungan dan sempat menginap semalam di Makassar. Jean Alter lalu membuang kunci mobil Sri ke laut di Nabire.
AYU CIPTA
Berita lain:
Akhirnya Ical Mendukung Perpu Pilkada Langsung
Jokowi Tak Disambut Siswa di Yogyakarta
Gubernur FPI Akhirnya Punya Kantor, Dimana?