TEMPO.CO, Jakarta - Halte Transjakarta Plumpang Pertamina belum menggunakan tiket elektronik (e-ticket) akibat tergusur proyek pembangunan Jalan Tol Tanjung Priok. Titik tersebut menjadi satu-satunya halte di sepanjang koridor 10 yang belum menggunakan tiket elektronik.
"Kami masih bertransaksi manual, menggunakan karcis," kata Immanuel Siagian, petugas halte Plumpang, Sabtu, 13 Desember 2014.
Terhitung hari ini, operator Transjakarta memang resmi memberlakukan tiket elektronik di tiga koridor, yaitu koridor 10 (Cililitan-Tanjung Priok), 11 (Kampung Melayu-Pulo Gebang), dan 12 (Pluit-Tanjung Priok). Walhasil, kini tersisa dua jalur yang belum menggunakan tiket elektronik, yaitu koridor 4 (Pulo Gadung-Dukuh Atas) dan 6 (Ragunan-Dukuh Atas).
Berbeda dengan halte-halte lain di sepanjang koridor 10, kondisi halte Plumpang memang terbilang seadanya. Berukuran seluas lapangan bulu tangkis, halte tersebut nangkring di sisi kiri jalan, bukan di sisi kanan jalan seperti halte Transjakarta kebanyakan. Begitu masuk, kotak tiket menyambut di sisi kanan. Di seberangnya, terdapat kursi besi sepanjang 2 meter sebagai tempat para penumpang menunggu bus. "Seadanya saja, karena ini halte sementara," ujar Immanuel. (Baca: Transjakarta Koridor Timur-Utara Pakai E-Ticket)
Pergeseran halte tersebut, tutur Immanuel, sudah berlangsung sekitar lima bulan. Ia tak bisa memastikan kapan halte akan kembali ke titik semula, di sisi kanan jalan, seperti sebelum digusur. "Enggak tahu, deh," katanya. Jika halte Plumpang belum menggunakan tiket elektronik, halte-halte lain di koridor 10 terlihat sudah siap. Meski beberapa penumpang terlihat masih belum mengetahui peralihan cara transaksi.
ARIE FIRDAUS
Berita Lainnya:
Operasi Zebra, Polisi: Pengemudi Tak Berani Langgar
Seorang Perampok di Taksi Putih Masih Diburu
Ahok: Mafia Preman 'Petakin' Monas
Ini 10 Cuitan yang Paling Banyak Di-Retweet