TEMPO.CO, Tangerang - Kepolisian Resor Kota Bandara Soekarno-Hatta segera menyerahkan berkas perkara pembunuhan Sri Wahyuni, 42 tahun, ke Kejaksaan Negeri Tangerang.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bandara Komisaris Azhari Kurniawan menyatakan pihaknya sedang melengkapi alat bukti, seperti hasil otopsi dan berita acara pemeriksaan saksi ahli. "Kemudian akan segera kami limpahkan kepada jaksa penuntut umum," kata Azhari kepada Tempo, Selasa, 16 Desember 2014.
Polresta Bandara menggelar reka ulang kejadian pembunuhan yang dilakukan tersangka Jean Alter Hulisean, 31 tahun, pada Rabu pekan lalu. Reka ulang itu dilakukan secara maraton dimulai dari tempat kejadian perkara pencekikan leher Sri di Taman Gajah-Prapanca, kos-kosan di Kemang, jalan Tol JORR, dan terakhir di areal parkir Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.
Jean Alter resmi mendekam di sel Polresta Bandara sejak Sabtu, 22 November 2014. Pria kelahiran Timika berdarah Ambon ini diterbangkan ke Tangerang dari Nabire, Papua, setelah setelah dicokok polisi pada 21 November 2014 di rumah istrinya. (Baca: Jean Alter: Sri Wahyuni Saya Cekik Sampai Mati)
Jean Alter, bapak dua anak ini tega menghabisi pacar gelapnya yang juga telah memiliki dua anak di dekat Taman Gajah, Jakarta Selatan. Jean Alter mencekik Sri dengan tangan kiri sembari menyetir kendaraan Honda Freed B-136-SRI milik Sri.
Tak jua menemu ajal, Jean lalu menghentikan kendaraan dan melompat ke kursi penumpang depan dan menggunakan kedua tangannya untuk mencekik Sri. Sri tewas setelah muntah darah dan jalan napasnya terhenti.
Untuk menghilangkan jejak, Jean lalu mengganti bajunya yang terkena percikan darah ke kosnya di Mampang, Jakarta Selatan. Seusai dari sana, dia membawa mayat pacarnya itu menuju Bandara Soekarno-Hatta. Di tengah perjalanan, tepat di Tol TB Simatupang, Jean Alter membuang bajunya.
Jean Alter masuk pelataran parkir bandara pada Sabtu, 15 November 2014. Dia meninggalkan jasad Sri duduk bersandar dan mengunci mobil itu. Jean lalu terbang ke Nabire dengan rute Denpasar Bali, Makassar, lalu Jayapura. Dia kebingungan dan sempat menginap semalam di Makassar. Jean Alter lalu membuang kunci mobil Sri ke laut di Nabire.
Sedangkan ponsel dan liontin milik Sri, dia simpan di gudang rumah istrinya. Jean ditangkap polisi Bandara Soekarno-Hatta dan Polres Nabire atas pengejaran penyidik setelah menemukan jejak Jean yang terekam kamera pengintai Terminal 2D. Polisi juga mendapat informasi dari kakak Jean yang kemudian menghubungi istrinya di Nabire untuk memastikan pria yang pernah memasang info di biro jodoh sebagai penyuka tante kesepian itu ada di sana.
Di Jakarta, sejak mayat Sri ditemukan pada Rabu, 19 November 2014, menjadi heboh. Kematian Sri sempat menjadi misteri tentang motif pembunuhannya. Terungkap setelah Jean Alter ditangkap, dia membunuh karena sakit hati dan tersinggung.
Musababnya, Sri cemburu karena Jean sempat mengelus punggung kawan wanitanya, Dhea, yang muntah karena mabuk. Wanita itu dan pasangannya bersama pasangan Jean Alter dan Sri berada di tempat hiburan malam di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, dan pindah ke klub malam di kawasan Grogol, Jakarta Barat.
AYU CIPTA
Baca juga:
Ahok Berangkatkan Marbot Umroh, Apa Syaratnya?
Densus 88 Usut 12 WNI Terduga ISIS, Apa Hasilnya?
Muncul Lagi, Serbuan Tomcat Malah Dicueki
300 Warga Cina Dukung ISIS, Bertempur di Suriah