Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuman E-coly dan Vibrio Cholerae Penyebab Muntaber di Tangerang

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Kuman ecoly dan vibrio cholerae merupakan penyebab meluasnya penyakit muntaber yang mewabah di Kabupaten Tangerang. “Hasil ini berdasarkan pemeriksaan sample air makanan dan kotoran korban,” ujar Kepala Bidang Pemberantasan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. Yuliah Iskandar, kepada Tempo, Kamis (23/6). Yuliah mengatakan, kedua kuman itu bersumber dari air dan lingkungan kotor disekitar warga. Kuman itu, kata Yulia, dibawa oleh binatang serangga seperti lalat hinggap di makanan yang dimakan oleh manusia atau oleh manusia sendiri karena tangan sebelumnya telah terinfeksi kuman dan tidak dibersihkan. “E-coly penyebab berak-berak dan vibrio cholerae penyebab muntah-muntah,” kata Yuliah. Menurut Yuliah, kedua contoh kuman yang didapat dari sample air makanan dan kotoran korban itu kini sedang diperiksa dan diteliti lebih lanjut dilaboratorium pusat kesehatan Jakarta dan pusat kesehatan Serang, Banten. “Kini kuman itu sedang dibiakkan dan membutuhkan waktu dua minggu untuk mengetahui secara persisnya,” kata dia. Selain itu, kata Yuiah, ada empat faktor yang menyebabkan terjadinya wabah muntaber dikabupaten Tangerang yaitu sanitasi lingkungan yang kotor dan tidak sehat penyumbang terbesar sebesar 45 persen. Perilaku penduduk yang tidak sehat atau perilaku hidup biasa sehat sebanyak 35 persen, pelayanan kesehatan sebanyak 15 persen, dan keturunan atau kepadatan penduduk sebanyak lima persen. Sementara itu, korban muntaber yang dirawat ditiga puskesmas sulit bertambah. Berdasarkan data yang dihumpun Tempo, hingga berita ini diturunkan di Puskesmas Pakuhaji jumlah korban 99 orang dirawat 13 orang, dikecamatan Sepatan jumlah korban 182 orang dirawat 33 orang, di Puskesmas Kedaung Barat jumlah korban yang kini dirawat 16 anak-anak mereka ditempatkan dirumah dinas dokter yang berada disamping Puskesmas Kedaung Barat. Sementara jumlah korban yang meninggal berdasarkan data resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang berjumlah 17 orang. Namun bersdasarkan pantauan Tempo dilapangan, jumlah korban yang meninggal tidak terdata karena tidak sempat dirawat di Puskesmas sejumlah delapan orang. joniansyah
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Chelsea Olivia Keracunan Makanan di Hotel hingga Berat Badan Turun 2 Kilogram

11 Januari 2022

Chelsea Olivia. Foto: Instagram/@chelseaoliviaa.
Chelsea Olivia Keracunan Makanan di Hotel hingga Berat Badan Turun 2 Kilogram

Chelsea Olivia keracunan makanan setelah menyantap sarapan di hotel saat liburan bersama keluarganya ke Bali.


Puluhan Emak-Emak Muntaber Keracunan Makanan di Bogor

12 November 2018

Ilustrasi pasien menebus obat resep. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Puluhan Emak-Emak Muntaber Keracunan Makanan di Bogor

Puluhan emak-emak warga Kampung Cicopong RT 02 RW 03, Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, mengalami keracunan makanan.


Habis Kenduri, 60 Orang Muntah-muntah dan Diare  

19 Januari 2014

Ilustrasi Keracunan
Habis Kenduri, 60 Orang Muntah-muntah dan Diare  

Dalam satu bungkus tersebut berisi tumis kacang, opor ayam, dan acar mentimun kuning.


Seratusan Korban Muntaber di Cigudeg Masih Dirawat

28 Agustus 2009

Seratusan Korban Muntaber di Cigudeg Masih Dirawat

Karena fasilitas yang terbatas, jika hendak ke kamar mandi, korban terpaksa harus menunggu bergiliran pasen lainnya. Sebab hanya ada satu kamar mandi yang bisa dipergunakan.


Puluhan Warga Terserang Muntaber di Cianjur, Satu Meninggal

2 Agustus 2009

Puluhan Warga Terserang Muntaber di Cianjur, Satu Meninggal

Salah seorang korban bernama Sukinah, 52 tahun, warga Kampung Rawalawe Desa Girijaya, meninggal diduga akibat kekurangan cairan.


Muntaber Serang Maluku Tenggara Barat

1 Februari 2008

Muntaber Serang Maluku Tenggara Barat

Empat balita di Desa Kandar, Kecamatan Selaru, meninggal dunia karena tidak dapat tertolong. Sedangkan di Desa Adaut, dari 30 orang yang terserang muntaber, empat balita meninggal dunia.


Muntaber Ditetapkan Sebagai KLB di Situbondo

1 Oktober 2007

Muntaber Ditetapkan Sebagai KLB di Situbondo

Setelah menyerang ratusan orang dalam sepekan terakhir, Dinas Kesehatan Kabupaten Sitobondo, Jawa Timur menetapkan status kejadian luar biasa muntaber di daerah ini. Sampai Senin (1/10) ini sedikitnya 247 orang di empat kecamatan terserang penyakit ini.


Situbondo KLB Muntaber

30 September 2007

Situbondo KLB Muntaber

Pejabat Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, dr Akhmad Khuznul menetapkan kabupaten itu berada dalam satatus Kondisi Luar Biasa (KLB) penyakit mutah dan berak (muntaber). Status ini ditetapkan setelah penyakit itu menyerang ratusan warga di 4 kecamatan dalam sepekan terakhir.


Penyakit Muntaber Serang Warga Cianjur dan Bogor

27 Oktober 2006

Penyakit Muntaber Serang Warga Cianjur dan Bogor

Hingga Kamis, 70 orang atau hampir 75 persen dari total pasien yang mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Cianjur merupakan pasien yang terkena muntaber.


Banten Desak Pemerintah Perjelas Wilayah Kepulauan Seribu

12 Juni 2006

Banten Desak Pemerintah Perjelas Wilayah Kepulauan Seribu

kalau pemerintah pusat hendak melakukan perbaikan tata ruang Ibu Kota Negara dengan cara merevisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Ibu Kota Negara, maka yang lebih tepat di revisi itu adalah Undang-undang Nomor 19 tahun 1992 tentang Tata Ruang Wilayah Nasional.