TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sudah mengenal Islam sejak muda. Ahok mengaku tahu konsep agama yang dibawa Nabi Muhammad ini adalah rahmatan lil alaamin atau memberi rahmat dan kebaikan buat seluruh manusia.
"Saya sepakat dengan konsep itu, tapi sayangnya sampai sekarang, saya belum dapat hidayah saja," kata Ahok di hadapan puluhan marbot yang bakal diberangkatkan umroh oleh pemerintah DKI Jakarta, Selasa, 16 Desember 2014. (Baca: Ahok Umrahkan Marbot, Ini Reaksi FPI)
Ahok mengklaim hampir saja mempelajari Al-Quran jika tidak dicegah gurunya. Ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, Ahok mau masuk ke dalam masjid bersama teman-temannya untuk mempelajari Al-Quran. Namun saat itu guru melarang karena Ahok non-muslim. "Coba kalau dari dulu saya belajar, mungkin bisa-bisa saya hafal Al-Quran 30 juz," ujar Ahok. (Baca: Ahok: Kalau Tak Dilarang, Saya Bisa Hafal Al-Quran)
Pengalaman tak boleh masuk masjid berlanjut saat Ahok sudah menjadi Bupati Belitung Timur periode 2005-2006. "Saya dilarang menginjak halaman masjid karena dianggap kafir," kata Ahok. Padahal waktu itu Ahok sedang mendampingi Gubernur Bangka Belitung yang sedang safari Ramadan. (Baca: Ahok Dua Kali Diusir Saat Masuk Masjid)
Ahok berpesan kepada para marbot, jangan sampai pengalaman dia terjadi di Jakarta. "Marbot di Jakarta jangan menutup diri, justru harus menjadi duta masjid, mengajak, dan menarik orang untuk datang ke masjid," ujarnya. "Marbot itu tugas mulia, bukan cuma mengurus masjid." (Baca juga: Ahok Berangkatkan Marbut Umrah, Apa Syaratnya?)
PRAGA UTAMA
Topik terhangat:
Longsor Banjarnegara | Teror Australia | Rekening Gendut Kepala Daerah
Berita terpopuler lainnya:
Beda Gaya Jokowi dan SBY di Sebatik
Anang Minta Maaf Soal Tayangan Ashanty Melahirkan
Teror di Sydney, #illridewithyou Cegah Benci Islam
Menteri Anies ke Nuh: Don't Take It Personally