TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Front Pembela Islam (FPI) Fahrurrozi Ishaq mengaku gagal paham dengan rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang ingin melegalkan peraturan pemerintah soal minuman keras (miras).
Menurut dia, legalisasi bukan tindakan yang bijak. "Ini bisa membuat lebih banyak orang mabuk dan melakukan kejahatan di jalanan," kata Fahrurrozi saat ditemui Tempo di kantornya, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, 17 Desember 2014. (Baca: Sanksi Camat di Cirebon bila Ketahuan Jual Oplosan)
Fahrurrozi mengatakan sempat mendengar alasan Ahok melegalkan minuman keras agar turis mancanegara lebih banyak berkunjung ke ibu kota. Fahrurrozi tak paham dasar pemikiran Ahok karena seharusnya turis disuguhkan dengan keaslian yang dimiliki suatu daerah. Misalnya, Jakarta punya minuman lokal bir pletok atau bandrek. "Saya tak ingin Jakarta jadi tempat maksiat," kata dia. (Baca: Minuman Oplosan Serang Mata, Berakibat Buta Total)
Terkait dengan isu Ahok yang ingin melegalkan produksi miras, Ahok mengklarifikasinya dengan mengatakan bahwa dia akan memperketat aturan peredaran miras. Ahok mengaku tak ingin anak-anak yang belum punya KTP dapat mengkonsumsi minuman keras. Jadi, ide saya ini bukannya membuat miras mudah beredar, tapi memperkuat kontrol peredarannya," kata Ahok. (Baca juga: Ahok Bakal Tindak Peredaran Miras Oplosan)
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Topik terhangat:
Longsor Banjarnegara | Teror Australia | Pembatasan Motor | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Imam Prasodjo Ucapkan Innalillahi... pada KPK
Beda Cara Jokowi dan SBY Meredam Rupiah Jeblok
Gara-gara Ahok, Pengusaha Rugi Rp 190 Triliun
Ah Poong Sentul Bogor Disegel