TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Express Transindo Utama Shafruhan Sinungan mengatakan armada Taksi Express dipasangi sekat pelindung berbentuk kotak di bangku kemudi. Tujuannya, melindungi sopir dari tindak kejahatan oleh penumpang seperti penodongan. "Sekitar 7.000 armada Taksi Express sudah dipasang kotak ini," ujarnya kepada Tempo pada 22 Desember 2014.
Sebelumnya, Warso, sopir Express, diserang penumpang bernama Fredy Sundawa pada Sabtu malam, 20 Desember 2014, di sekitar Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Penumpang yang duduk di bangku belakang itu hendak merampok Warso dengan menggunakan senjata tajam. Selanjutnya, terjadi perkelahian di dalam taksi karena Warso melawan dan berujung pada direbutnya senjata Freddy. Lantas, Warso berteriak dan berhasil menangkap Freddy. Warso lalu membawanya ke kantor polisi di Pasar Minggu.
Menurut Shafruhan, kebijakan pemasangan kotak untuk mencegah kejahatan yang menimpa Warso berulang. Sebab, kotak itu didesain dengan bahan kerangka besi dan dilapisi dengan acrylic transparan.
Kotak dipasang mengitari kursi kemudi tanpa mengurangi kesempatan interaksi antara sopir dan penumpang. "Idenya, agar sopir bisa mengelak bila dijerat oleh penumpang atau ditodong senjata tajam di lehernya," tutur Shafruhan. (Baca: Taksi Express Modifikasi Bagasi Anti-Rampok)
Dia berharap pemasangan kotak pelindung ini bisa rampung pada Desember 2014. Kotak pelindung sopir, kata Shafruhan, menjadi pelengkap standar keamanan, baik untuk sopir maupun penumpang.
Sebab, taksi yang identik dengan warna putih ini sebelumnya sudah memasang pelat baja hitam di antara bagasi dan bangku penumpang belakang. Tujuannya, menghindari modus perampokan dengan bersembunyi di bagasi yang terjadi di "taksi putih" beberapa pekan lalu.
RAYMUNDUS RIKANG
Berita Terpopuler
Gara-gara Tiang Listrik, Wagub Djarot Ngomel
Blusukan ke Kampung Pulo, Djarot Tercengang
Ahok Bangun LRT Kebayoran-Kelapa Gading
Pas-pasan, Honor Petugas Kebersihan Bekasi Naik