TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan mengucapkan selamat Natal kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 25 Desember nanti. "Ya jelas dong," kata Djarot saat ditanya seusai upacara peringatan Hari Ibu di Monas, Jakarta Pusat, Senin, 22 Desember 2014.
Djarot berujar, meski berasal dari keluarga muslim yang taat, Djarot tetap menghormati pemeluk agama lain. Menurut Djarot, ini merupakan bentuk berbangsa. "Saya orang Indonesia yang Islam dan selalu hormat-menghormati," ujarnya. (Baca: Gubernur FPI Pantang Ucap Selamat Natal ke Ahok)
Masalah ucapan selamat Natal kerap menjadi kontroversi. Sebagian tokoh yang beragama Islam memperbolehkan ucapan tersebut, tapi sebagian lainnya melarang. (Baca: Karyawan Pakai Atribut Natal, Mau Tak Apa, Dipaksa Jangan)
Gubernur DKI Jakarta versi Front Pembela Islam, Fahrurrozi Ishaq, misalnya, melarang umat Islam mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristen. Menurut dia, pelarangan itu mengacu pada fatwa Majelis Ulama Indonesia yang dikeluarkan Buya Hamka, 7 Maret 1981. (Baca: Perayaan Natal, Gubernur FPI Mengacu pada UUD 45)
Fatwa tersebut berisi larangan penggunaan aksesori Natal, ucapan selamat Natal, membantu orang Nasrani dalam perayaan dan pengamanan Natal, serta imbauan agar pengusaha tidak memaksa karyawan muslim menggunakan aksesori Natal. Fatwa itu belum dicabut hingga kini. (Baca: Muhammadiyah Tak Haramkan Muslim Ucapkan Natal)
Dasar yang sama juga digunakan oleh Jemaah Ansharusy Syariah. Kelompok sempalan Jamaah Ansharus Tauhid pimpinan Abu Bakar Baasyir tersebut meminta umat Islam tak mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani. (Baca juga: Putra Kate Middleton Dapat Kado Natal Senilai Rp 90 Juta)
NUR ALFIYAH
Topik terhangat:
KSAL Baru | Lumpur Lapindo | Perayaan Natal | Susi Pudjiastuti | Kasus Munir
Berita terpopuler lainnya:
'Kalau Lapindo Salah, Kamu Pikir Jokowi Mau'
10 Penemuan Ilmiah Paling Menghebohkan 2014
Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax