TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi mengaku telah dipanggil oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 15 Desember 2014. Pemanggilan itu terkait dengan masalah penanganan banjir di wilayah Tangerang Selatan, memasuki musim hujan.
Menurut Airin, jajarannya sudah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi banjir. Misalnya saja perbaikan gorong-gorong dan drainase. "Tapi penanganan banjir tidak bisa hanya dilakukan oleh satu wilayah melainkan Jabodetabek," kata Airin, Senin, 22 Desember 2014. "Jadi, siap tidak siap kami berharap tidak ada banjir."
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang Selatan Uci Sanusi mengatakan pemerintah tidak menyiapkan posko penanganan banjir secara khusus. "Banjir di Tangsel hanya sebentar. Kalau pagi hari hujan dan siangnya banjir, maka sore atau malam pasti sudah surut," kata Uci.
Menurut Uci, tahun ini di wilayah Tangerang Selatan ada 14 titik banjir yang harus diwaspadai. Lembaganya sudah berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk melakukan langkah-langkah antisipasi.
Sekretaris Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangsel Judianto mengatakan instansinya sudah menyiapkan 20 petugas yang berjaga guna mengatasi banjir. "Kami siaga 24 jam nonstop untuk mengatasi banjir," ujarnya.
Petugas yang bersiaga itu dibekali ekskavator mini dan mesin penyedot air. Ekskavator mini digunakan untuk membuka saluran baru apabila keadaan sudah darurat. Sedangkan penyedot air dioperasikan untuk membuang air yang menggenang.
Judianto menambahkan, tahun lalu ada 31 titik banjir di wilayah Tangsel, seperti perumahan Bukit Pamulang Indah dan perumahan Kayu Gede di Serpong Utara. "Kalau tahun ini masih belum bisa kami pastikan karena intensitas hujannya masih jarang, tidak setiap hari hujan," katanya.
MUHAMMAD KURNIANTO
Berita lain:
Jokowi Janjikan Eva Bande Bebas di Hari Ibu
4 Rencana Menteri Susi yang Berantakan
Jokowi Gampang Diobok-obok, Ini Sebabnya