TEMPO.CO, Jakarta -Sebagian wilayah Jakarta, khususnya di bantaran Kali Ciliwung, seperti Kampung Pulo dan Bidara Cina, pada pagi ini diperkirakan terendam kiriman air dari Bogor, Jawa Barat. Perkiraan itu muncul setelah kondisi di Pintu Air Katulampa, Bogor, kemarin, memasuki siaga 3 sejak pukul 17.00 WIB. “Banjir kiriman baru akan terjadi sekitar 9 jam kemudian,” kata Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Endang Achadiat, kepada Tempo.
Menurut Endang, kondisi siaga 3 di Katulampa dinilai belum mengkhawatirkan. Sebab, air kiriman yang tiba di Jakarta tidak akan mengakibatkan genangan tinggi. Hanya, dia mengingatkan, status tersebut sudah merupakan peringatan.
Permukaan air di Bendung Katulampa kemarin mencapai 128 sentimeter, sedikit di bawah satu sehari sebelumnya yang setinggi 134 sentimeter. Adapun ketinggian air di pintu air Depok mencapai 227 sentimeter, lebih rendah dibanding ketinggian pada Hari Minggu (21 Desember) yang menggapai angka 245 sentimeter.
Secara keseluruhan, Endang menuturkan, cuaca di Jakarta dan sekitarnya masih dalam kondisi hijau. Artinya, curah hujan yang turun normal, berkisar 55 mililiter per detik tiap hari. Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada pertengahan Januari hingga awal Februari. “Sekitar 20 Januari sampai 10 Februari perkiraannya merah. Artinya, curah hujan tinggi mencapai di atas 100 mililiter per detik tiap hari.”
Hanya, Kepala jaga mercu Bendung Katulampa, Andi Sudirman, mengingatkan warga Jakarta tetap waspada karena dua hari berturut Bendung Katulampa mencapai ketinggian 100 sentimeter atau dalam posisi siaga 3. "Kami mengimbau agar masyarakat Jakarta, terutama yang tinggal di sepanjang bantaran Ciliwung, harus waspada karena akan datang air dengan jumlah yang cukup besar,” ujarnya kemarin.
DIMAS SIREGAR | SIDIK PERMANA