Tim teknis yang terdiri dari Dinas Tata Ruang, Dinas Cipta Karya dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Tangerang, kata Nono, akan segera meninjau lokasi tersebut.
Terkait mencuatnya keluhan warga akan keberadaan kompleks Lion Air, Nono menduga, perusahaan tersebut lalai dalam mengantisipasi dampak lingkungan dan dampak sosiak dari pembangunan kompleks perkantoran, sekolah dan mess pramugari di Perumahan Talaga Bestari, Sindang Jaya." Dampak operasional kawasan itu akan terasa sekali oleh warga sekitar," katanya.
Nono mengatakan, dampak lingkungan dan sosial dari pembangunan suatu kawasan bisa diantisipasi dari proses pembuatan kajian Analisa Mengenai Dampak Lingkungan sebelum kawasan itu dibangun.
Kajian Amdal, kata dia, meliputi ijin lingkungan dan ijin gangguan dari warga sekitar yang berada disekitar kawasan itu." Pertanyaannya apakah warga cluster Harmoni dilibatkan dalam proses kajian Amdal dibuat?,"katanya.
Dalam proses pembangunan kompleks Lion Air di kawasan itu, menurut Nono, Tata Ruang memberikan rekomendasi ijin pemanfaatan ruang." Karena kawasan itu sesuai peruntukan dibangun perumahan, kawasan bisnis dan niaga," kata dia.
Masalah jalan, sampah dan banjir yang kini dipersoalkan warga, menurut Nono, sebagian kecil dari dampak lingkungan yang ditimbulkan dari berkembangnya pembangunan satu kawasan.(Baca : Lion Air Dituding Rampas Jalan Warga )
Sebelumnya, warga warga Cluster Harmoni di perumahan Talaga Bestari, mengeluhkan keberadaan perkantoran sekolah dan mes pramugari Lion Air yang kini mengepung kompleks itu.
Selain, telah 'merampas' akses utama satu satunya menuju cluster itu, pembangunan sejumlah gedung bertingkat di kawasan itu telah menyebabkan banjir ketika hujan tiba. Selain itu, warga juga mengeluhkan tempat sampah, parkir liar, jalan tanpa ada lampu penerangan di kawasan itu.
Kepada Tempo, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait membantah semua tudingan warga tersebut. Ia berjanji akan membuka dialog terbuka kepada warga sekitar terkait masalah yang dikeluhkan." Silahkan warga mengirimkan surat resmi dengan korps surat RW, RT setempat,"katanya.
Edward mengakui korporasi sengaja membangun kawasan tersebut untuk fasilitas pusat pendidikan dan perumahan karyawan dan kru Lion Air.
" Ada 30 hektar lahan yang akan kami garap," katanya. Menurut Edward, pembangunan kawasan itu ditargetkan rampung dua tahun ke depan. Ia mengungkapkan, akan ada 30 ribu karyawan Lion Air yang akan menempati kawasan itu.
JONIANSYAH
Berita Terpopuler
Ignasius Jonan, Penggusur Paling Aktif pada 2014
Lulung Cs Dapat Mobil Mewah
Warga Kali Angke Periksa Wartawan, Ada Apa?
Kampung Pulo Terendam Banjir 2 Meter