TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 100 orang jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia, Kabupaten Bekasi, menggelar misa Natal di depan Istana Negara, Kamis, 25 Desember 2014. "Ibadah dimulai sekitar pukul 13.30 WIB," kata juru bicara Filadelfia, Edwin Lubis, kepada Tempo. (Baca juga: Satpol PP Bogor Larang Ibadah Natal GKI Yasmin)
Jemaat HKBP Filadelfia terpaksa Natalan di emperan Istana lantaran tak memiliki tempat ibadah. Sejak 2012, jemaat gereja itu sengsara karena berhadapan dengan warga yang tidak menyetujui pembangunan gereja di Kampung Jalen, RT 01 RW 09, Desa Jejalen Jaya, Tambun Utara. Niat jemaat untuk membangun gereja juga tidak dikabulkan pemerintah setempat. "Kami akan sampaikan keluhan kepada Presiden Jokowi," ujar Edwin.
Menurut Edwin, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menodai kebebasan beragama di Indonesia. Apalagi, kata dia, izin mendirikan bangunan (IMB) yang selama ini dipersoalkan sudah selesai. "Kami harap semua pihak saling menghormati," ujarnya. (Baca: Pendeta HKBP Filadelfia Mengadu ke Komnas HAM)
Untuk tahun ini, jemaat sengaja tidak menggelar ibadah di sekitar gereja karena khawatir dengan ancaman warga. Menurut Edwin, ada rangkaian kegiatan Natal di Istana yakni ibadah, perjamuan kudus, dan pesan rohani yang akan dilakukan buat pemerintah. "Permintaan kami satu: buka gembok gereja," katanya.
Pendirian Gereja HKBP Filadelfia sempat terhambat pengurusan IMB. Meski Mahkamah Agung sudah memerintahkan pembukaan segel gereja, namun faktanya hingga kini tempat suci umat Kristiani itu masih digembok. (Baca: Gereja HKBP Filadelfia Dilempari Telur Busuk)
JAYADI SUPRIADIN
Berita Terpopuler:
MUI Tak Haramkan Muslim Ucapkan Selamat Natal
KPK: Tiga Lembaga ini Tak Dukung Menteri Susi
Tiket Kereta Api Dipalsu, Ini Modus Pelaku