TEMPO.CO, Jakarta - Hujan lebat yang mengguyur Bogor dan sekitarnya membuat ketinggian muka air di Pintu Air Katulampa mencapai 120 sentimeter atau siaga III. Kepala Pengawas Bendung Katulampa Bogor Andi Sudirman mengatakan status ketinggian sempat meningkat hingga pukul 18.00 WIB.
Namun kondisi tersebut berlangsung surut hingga pukul 19.00 WIB. “Ketinggian kembali ke 100 sentimeter, dengan debit 188 meter kubik per detik,” kata Sudirman kepada Tempo, Jumat, 26 Desember 2014. (Baca: Sepekan ke Depan, Bogor Diguyur Hujan)
Menurut Sudirman, kondisi cuaca terakhir di Pintu Air Katulampa masih mengalami hujan ringan. Untuk wilayah Puncak kondisi hujan mulai reda. “Semoga tak ada hujan tambahan,” ujarnya.
Sudirman mengimbau agar waspada terhadap curah hujan lokal dan air laut pasang. Ketiga faktor itu, ujar dia, dapat menjadi penyebab banjir di Ibu Kota. “Jika kiriman terus meningkat, wilayah Kampung Melayu, Kampung Pulo, Bidakara Cina, dan sekitarnya biasanya mengalami banjir,” kata dia.
Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Prabowo, mengatakan wilayah Jabodetabek mengalami tren peningkatan curah hujan dibandingkan bulan sebelumnya.
Menurut Prabowo, masyarakat di wilayah bantaran kali atau dataran rendah perlu waspada. “Peningkatan ini masih dalam batas normal, tetapi masyarakat harus tetap waspada,” kata dia.
Menurut dia, kondisi saat ini akan membuka potensi hujan dengan taraf ringan. Sedang pada sore hari untuk wilayah selatan dan akan meluas hingga ke wilayah barat Jabodetabek hingga akhir tahun.
Selain itu, kondisi Jabodetabek pada malam pergantian tahun akan ditutupi awan dan hujan ringan. “Kemungkinan di daerah selatan Jabodetabek,” katanya.
SAID HELABY