TEMPO.CO , Jakarta - Komisioner Komnas Perempuan, Ninik Rahayu, mengatakan pemerintah perlu memperhatikan sistem keamanan di Bandara Soekarno-Hatta terkait munculnya kasus pemerkosaan terhadap turis Cina yang diduga dilakukan 2 karyawan bandara. "Selain itu, sistem perekrutan karyawan juga perlu dievaluasi," kata Ninik saat dihubungi Tempo, Jumat, 26 Desember 2014.
Menurut Ninik, kekerasan seksual yang dilakukan dua petugas keamanan bandara dapat menjadi bukti lemahnya keamanan di Indonesia. Ini akan berdampak kecaman dari berbagai negara dunia. "Sistem keamanan di bandara sebenarnya seperti apa, ingatkan kejadian di India yang mendapat kecaman dari mana-mana," kata Ninik (baca juga: Petugas Bandara Pemerkosa WN Cina, Karyawan Senior).
Ninik mengatakan, selama ini sistem perekrutan karyawan lebih dititikberatkan kepada nilai yang tercantum dalam ijazah. Sementara tes tentang calon karyawan yang bermasalah dengan tindakan asusila tak pernah dilakukan. "Berbahaya jika hanya melihat dari sisi administrasi, bisa celaka dua-belas," kata dia.
Sistem perekrutan ini, kata Ninik, sebaiknya dilakukan oleh lembaga atau instansi pemerintah yang akan menempatkan petugasnya di area publik, seperti bandara, station, dan sebagainya. "Kami sejak lama menyuarakan agar sistem perekrutan diperhatikan kembali," kata dia (baca juga: Memperkosa Turis Cina, Petugas Bandara Dilepas).
SAID HELABY
Berita lain:
Video ISIS Ancam TNI Beredar di YouTube
Dapat Salam Natal di Pesawat, Pria Ini Ngamuk
ISIS Pengancam TNI Rupanya 'Artis YouTube'