TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan bersungguh-sungguh menertibkan minimarket yang kini menjamur di Ibu Kota. Bahkan saat ini dia sudah mengantongi daftar minimarket yang bermasalah. "Dari total 2.000-an minimarket, ada sekitar seribu yang bermasalah," ujarnya. Menurut Djarot, data itu dia dapat berdasakan hasil penghitungan lurah dan camat di tiap wilayah.
Sejauh ini, Djarot belum menentukan sanksi yang akan diberikan kepada minimarket bermasalah itu. Dia berencana terlebih dahulu berkonsultasi dengan Kementerian Perdagangan. "Karena ada dua macam pelanggaran, apakah pelanggaran perizinan atau peruntukan bangunan."
Djarot mencontohkan, keberadaan gerai 7-Eleven dan Lawson yang sebenarnya mengatongi izin restoran dan kafe justru menyerupai minimarket karena menjual produk secara eceran. (Baca juga: Djarot Ditantang Bikin Pasar di Kepulauan Seribu)
Untuk menghindari timbulnya masalah serupa pada masa mendatang, Djarot berencana melebur lokasi perizinan. Selama ini, izin minimarket diterbitkan oleh wali kota setempat. Sedangkan izin 7-Eleven dan Lawson diterbitkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
"Nanti, semua perizinan mungkin dilebur ke Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau setaraf wali kota. Kami identifikasi terlebih dahulu," ujar mantan Wali Kota Blitar itu. "Yang pasti, secara lisan, Pak Rachmat Gobel (Menteri Perdagangan) sudah mendukung langkah kami."
ARIE FIRDAUS
Berita lain:
Jokowi Diingatkan Tolak Budi Gunawan untuk Kapolri
Pemandu di Bus Wisata Curhat 'Kejamnya' Ahok
Riset BMKG: Air Asia Jatuh karena Mesin Beku