TEMPO.CO, Tangerang - Patung dua jempol di tengah Jalan M.H. Thamrin, Kota Tangerang, menuai kritik masyarakat. Patung ini juga ramai diperbincangkan di media sosial. Selain tampilannya yang kurang sedap dipandang, makna simbolis patung jempol itu juga dipertanyakan. "Jempol siapa, ya, kira-kira yang dibuat patung?" kata seorang pengguna jalan yang melintas, Rabu, 7 Januari 2015.
Pemerintah Kota Tangerang melalui Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan Sugiharto Achmad Bagja mengatakan patung jempol itu sebagai lambang deklarasi 1.000 kepala sekolah saat Festival Tangerang Bersih pada April 2014. "Patung itu menunjukkan komitmen sekolah-sekolah terintegrasi dalam pengelolaan sampah," kata Sugiharto, Rabu, 7 Januari 2015.
Mengenai makna jempol, Sugiharto menjelaskan, itu menandakan kebaikan. "Jadi, kalau sekolah yang bersih dan berkomitmen dalam pengelolaan sampahnya berarti menunjukkan kebersihan sudah baik," kata Sugiharto.
Sugiharto juga mengungkapkan alasan patung jempol tersebut didirikan di Jalan Thamrin. Menurut dia, jalan tersebut adalah titik strategis sebagai pintu masuk-keluar warga Kota Tangerang. "Sebagai ucapan selamat datang," ujar Sugiharto.
Pembuatan patung jempol itu, kata Sugiharto, menggunakan APBD Perubahan dengan nilai tak sampai Rp 200 juta. "Dikerjakan melalui penunjukan langsung di bawah pengawasan Dinas Kebersihan dan Pertamanan," kata Sugiharto.
Adapun Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Ivan Yudianto mengakui ada kekeliruan penempatan patung di tengah Jalan M.H. Thamrin. "Ke depan, kami lebih selektif dalam menentukan dan menempatkan patung. Kalau ada masukan masyarakat, kami berterima kasih agar taman lebih bagus, lebih semarak, dan bermanfaat buat masyarakat," ujarnya.
AYU CIPTA
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Pemandu di Bus Wisata Curhat 'Kejamnya' Ahok
Misteri Slot Air Asia, Aroma Kongkalikong Menguat
Cari Air Asia, Prajurit Cantik Juga Kangen Pacar
Isap Tiga Jenis Narkoba, Fariz RM Ditangkap Polisi