TEMPO.CO, Jakarta - Operator bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) Mayasari Bakti tak keberatan bergabung dengan PT Transjakarta. Direktur Utama Mayasari Arifin Zahri mengatakan kebijakan itu justru menguntungkan penumpang. "Oke-oke saja," katanya, Rabu, 14 Januari 2015.
Jika berada di bawah TransJakarta, kata dia, kemungkinan penumpang APTB dan Transjakarta hanya akan dikenakan satu tiket. Mereka tak perlu lagi ditariki bayaran ganda seperti selama ini, yakni saat akan masuk halte busway dan di dalam bus APTB.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana melebur APTB dengan Transjakarta di bawah manajemen PT Transjakarta. Menurut dia, operator APTB akan dibayar rupiah per kilometer. (Baca: Ahok: APTB Sangat Salah.)
Dengan kebijakan satu tiket itu, kata Arifin, penumpang jarak dekat yang akan naik TransJakarta bisa naik ke bus APTB tanpa khawatir dimintai tambahan bayaran. "Jadi, mereka tak perlu berdesak-desakan di Transjakarta." (Baca: Ahok Bilang APTB Salah, Bekasi 'Keukeuh'.)
Mayasari merupakan salah satu operator bus APTB yang beroperasi sejak 2011. Sekitar 75 unit busnya melayani rute Tanah Abang-Bekasi, Grogol-Cibinong, Blok M-Cileungsi, Pulogadung-Tangerang, dan Kalideres-Cikarang.
Arifin mengatakan, selama ini Mayasari bisa menggunakan jalur busway karena sebagai penyedia bus besar, perusahaan tersebut bisa memenuhi persyaratan yang ditetapkan Pemerintah DKI. Satu bus APTB Mayasari bisa menampung hingga 85 penumpang.
Budi Gunawan Dijerat: Jokowi Kelabakan, Mega Repot
Budi Gunawan Tersangka, Bukan Sekali Jokowi 'Nabok Nyilih Tangan'
Gara-gara Budi Gunawan, Jokowi-KPK Dua Kali Perang
Jadi Tersangka, Budi Gunawan Berkaca-kaca
7 Hal Terjadi Setelah Budi Gunawan Tersangka