TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Barat membongkar sekitar 25 gubuk liar di bantaran kali Kanal Banjir Barat. Gubuk yang dihuni sekaligus menjadi tempat usaha 50 kepala keluarga itu berada tepat di bawah jalan layang Tomang. ”Tujuan penertiban ini untuk membuat ruang terbuka hijau dan penataan kali Kanal Banjir Barat,” ujar Lamsar Nainggolan, Kepala Seksi Operasional dan Penegakan Hukum Satpol PP Jakarta Barat, Selasa, 20 Januari 2015. (Baca: Satpol PP Akan Tertibkan Gubuk Liar Pendatang.)
Menurut Lamsar, di kawasan tersebut pada awalnya ada taman kota yang kemudian berdiri 20 bangunan liar. Pembongkaran itu, kata dia, untuk mengembalikan fungsi taman kota sebagai ruang terbuka hijau dan daerah resapan. Selain itu, ada lima gubuk lain yang berada persis di badan kali. Bangunan tersebut dibongkar untuk normalisasi kali dan mencegah banjir. ”Jika ada bangunan di badan kali, perawatan dan penataan kali sulit dilakukan,” ujarnya. (Baca: Cara Ahok Berantas Permukiman Liar.)
Pada Senin kemarin, 19 Januari 2015, lima gubuk yang berada di bawah jalan inspeksi—tepat di badan kali—sudah dibongkar sendiri oleh penghuninya. Sedangkan gubuk lainnya ditinggalkan begitu saja oleh penghuninya. ”Jika sampai Selasa ini tidak dibongkar, Satpol PP yang akan membongkar,” katanya.
Tak ada alat berat seperti backhoe saat pembongkaran. Selain itu, tak ada polisi bersenjata dan puluhan anggota TNI. Pantauan Tempo, tim keamanan gabungan dari Kepolisian Sektor Palmerah dan Koramil tampak santai, duduk-duduk, dan sesekali mengawasi orang-orang yang melintas. ”Tugas ini tidak terlalu berat, kebanyakan gubuk itu sudah kosong ditinggal penghuninya,” kata Lamsar. Menurut dia, sosialisasi pembongkaran telah disampaikan kepada warga pada Selasa pekan lalu saat pembersihan kali.
Namun beberapa warga mengatakan baru satu kali diberi surat dan langsung diminta untuk membongkar. ”Karena mendadak, kami minta penundaan seminggu. Kalau saat itu juga, kami tidak siap,” kata Yuli, 50 tahun, warga RW 13 RT 07, Tomang, yang terkena penertiban.
DINI PRAMITA
Terpopuler:
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar Dikenal Tertutup
Bob Sadino, Celana Pendek, dan Ajaran Agama
Tony Abbot Kirim Surat, Apa Reaksi Jokowi?