Reki yang ditinggal ibu dan ayahnya sejak usia tiga tahun, kini tak bisa berjalan. Kebutuhan Reki untuk buang air kecil lebih banyak dilayani dengan menggunakan botol plastik ketimbang digendong ke kamar mandi. "Kasihan kalau setiap kencing ke kamar mandi, suka ngeluh badannya sakit digotong-gotong," kata Taminah.
Dalam banyak diamnya, sesekali suaranya terdengar pelan, mengerang mengeluhkan sakit atau sekadar merengek ingin diambilkan sesuatu. Sang nenek dengan sabar berupaya memahami maksud ucapan Reki yang kadang tak bisa dimengerti.
Kondisi bocah seperti Reki dan kehidupan keluarga Taminah bukanlah satu-satunya masalah sosial yang ada di Jakarta Utara. Mendapat informasi ini, Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Ucu segera meminta tim berkunjung ke rumah Taminah. Tentu hal seperti ini menjadi perhatian serius bagi kami di Dinas Sosial," kata Ucu Rahayu saat ditemui Tempo di kantornya.
Ucu mengatakan Dinas Sosial memiliki sejumlah program untuk masyarakat yang berada dalam kondisi sulit. "Untuk kasus Reki, dilihat dari aspek sosial keluarganya juga, ini pasti jadi perhatian serius untuk ditangani," kata Ucu. Ia mengatakan dalam waktu dekat timnya akan segera memantau ke rumah Taminah, melihat kondisi keluarga mereka dan segera membantu memeriksa kodisi kesehatan Reki.
AISHA SHAIDRA
Topik terhangat:
Budi Gunawan | Bambang Widjojanto | Tabrakan Pondok Indah | AirAsia
Berita terpopuler lainnya:
Setelah Bambang KPK, Giliran Adnan Pandu Diincar
Sopir Tabrakan Maut Pondok Indah Diomeli Majikan
Orang Goblok pun Tahu, Ini Serangan Balik Polisi