TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 5.125 pasangan mengikuti pernikahan massal di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Januari 2015. Pasangan itu berdomisili di Jabodetabek dan sudah tinggal serumah selama bertahun-tahun tanpa memiliki surat nikah. (Baca juga: Pengantin Nikah Massal Diangkut Panser TNI)
Dari total peserta, ada 34 pasangan yang dipilih panitia untuk mewakilkan seluruh pasangan. Mereka dipakaikan baju adat sesuai 34 provinsi di Indonesia. Sebelum acara ini digelar, 34 orang beserta 517 lainnya diberi pelatihan untuk berdandan dan berias.
Salah satu yang mengikuti pelatihan itu adalah Kholifah, 55 tahun. Wanita yang sudah memiliki lima anak dan dua cucu ini menceritakan serunya berlatih untuk mempercantik diri. "Saya melihat perempuan lain makai bedak, saya dipakaikan bedak dan mencoba makai bedak sendiri," kata Kholifah.
Kholifah mengatakan, setelah pelatihan, belum tentu nantinya dia bisa berias lagi. Alasannya, dia bekerja sebagai pemulung. Selama ini dia nyaris tidak pernah menyentuh bedak sama sekali. "Ya, kalau untuk acara besar dan menyenangkan suami, enggak apa-apa," kata dia.
Pengusaha kosmetik dan jamu nasional, Martha Tilaar, mengatakan tujuan memberikan pelatihan agar mereka bisa lebih percaya diri. "Perempuan Indonesia itu cantik, mereka harus memperhatikan penampilannya," katanya.
Martha pun menjelaskan tujuan perusahaannya ikut sebagai sponsor dalam acara pernikahan massal tersebut. "Saya sedih, banyak yang belum punya surat nikah. Nanti kalau anaknya tidak ada identitas, bagaimana?"
HUSSEIN ABRI YUSUF
Berita terpopuler lainnya:
Diminta Jokowi Mundur, Budi Gunawan Menolak
Politikus PDIP: Jokowi Bisa 'Game Over'
Golkar Barter Lapindo dengan Budi Gunawan?