TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu di media sosial tersebar informasi Gerbang tol Pluit 3 yang terletak kawasan Penjaringan, Jakarta Utara tergenang air cukup tinggi.
Di keterangan foto disebut sebagai bukti terealisasinya pembangunaan tol laut. Namun saat Tempo memantau langsung ke lokasi, tidak ada genangan air seperti gambar yang tersebar di media sosial. "Enggak ada banjir sama sekali," kata seorang petugas pintu tol 3 Pluit, Ahmad Ramdani saat ditemui Tempo, Rabu 28 Januari 2015.
Menurut Ahmad sejak ditugaskan menjaga pintu tol Pluit 3, tidak pernah ada air menggenang tinggi di area pintu keluar tol dari arah bandara Soekarno Hatta ke arah off ramp menuju Rumah Sakit Atmajaya tersebut.
"Saya bertugas di sini sejak 2010 enggak pernah ada tuh banjir kayak gitu, kalau hujan ya basah biasa saja sudah itu kering lagi," kata Ahmad. Banjir biasanya masuk ke kawasan tol Pluit jika daerah Muara Angke, Jembatan Tiga, Tubagus Angke, dan Pluit tergenang air.
Foto tol banjir yang tersebar di media sosial menurut Ahmad sudah ada sebelum dirinya bertugas di Pluit. Foto yang sama rupanya juga dipajang di kantor pintu tol. "Foto ini sudah ada sejak saya pindah ke sini tahun 2010, berarti kan kejadiannya sudah lama," ujar Ahmad.
Ahmad mengatakan foto genangan yang ada di area pintu tol Pluit 3 kemungkinan terjadi saat banjir besar menghantam Jakarta. "Dulu sempat terjadi banjir sebelum dibuat dua jalur di ruas jalan tol," kata Ahmad.
Informasi banjir di pintu tol Pluit 3 pun turut dikofirmasi oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Achmad Gani Gazali. Kepada Tempo Gani menjelaskan berdasarkan laporan dari kepala cabang bahwa cuaca di Pluit dari pagi cerah dan terang. "Maaf yang beredar itu berita atau foto saat banjir besar beberapa tahun yang lalu," kata Gani melalui pesan pendek.
AISHA SHAIDRA
Topik terhangat:
Budi Gunawan | Bambang Widjojanto | Tabrakan Pondok Indah | AirAsia
Berita terpopuler lainnya:
Ahok, Hadis Nabi Muhammad, dan Ajaran Konfusius
Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya
KPK Vs Polri: Inilah Pasukan Kuning 'Penjaga' KPK