TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah penumpang kereta rel listrik Jabodetabek atau KRL Commuter Line menembus angka 200 juta. Tercatat, sebanyak 206.783.321 orang menggunakan jasa KA Commuter Jabodetabek ini selama 2014. ”Rata-rata pengguna layanan kereta ini per hari mencapai 700 ribu penumpang,” kata Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa, Selasa, 3 Februari 2015.
KCJ menargetkan 1,2 juta penumpang per hari pada 2019. Untuk itu, KCJ menambah 32 persen frekuensi perjalanan. Sebelumnya, pada 2013, jumlah perjalanan sebanyak 560 per hari ditingkatkan menjadi 739 perjalanan per hari pada 2014. ”Dari jumlah itu, 65 rangkaian kereta dioperasikan setiap hari,” kata Eva. (Baca: Saat 'Rush Hours' KCJ jadi Idola)
KAI Jabodetabek mengklaim, selama 2014, gangguan sarana menurun hingga 46,61 persen. KCJ melakukan strategi perawatan dengan menggunakan sebagian rangkaian yang dibeli pada 2013 dan 2014. ”Ini untuk mengganti rangkaian yang membutuhkan perawatan jangka panjang,” katanya. Sepanjang 2014, KCJ mengklaim telah menyertifikasi 18 rangkaian kereta rel listrik yang terdiri atas sepuluh kereta, dan 22 rangkaian yang terdiri atas delapan kereta pada pengadaan 2013 dan 2014. (Baca: Mulai Hari Ini, KRL Tambah 19 Perjalanan)
Untuk peningkatan pelayanan, kata Eva, KCJ terus mengembangkan e-ticketing bekerja sama dengan empat bank, yaitu Mandiri, BCA, BNI, dan BRI. Ia mengklaim kerja sama pelayanan tiket online dengan keempat bank tersebut tak bermasalah. Para pengguna KRL dapat menggunakan kartu prabayar yang dikeluarkan oleh keempat bank itu.
Namun, pengalaman Tempo di Stasiun Jakarta Kota, hanya Flazz BCA yang responsif saat didekatkan pada mesin pemindai. Adapun kartu lainnya belum berfungsi secara maksimal saat didekatkan pada mesin pemindai.
DINI PRAMITA