TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Sabhara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Marolop Manik mengatakan pihaknya sudah mengamankan pengendara bus yang menabrak Laiyla Fitriani Ahmad, 15 tahun. Saat kecelakaan, dia sedang dibonceng di sepeda motor oleh ayahnya, Ahmad Guntur, 53 tahun.
Menurut Manik, pengendara bus itu bernama Brigadir Dua Ricky Alexander. "Dia dari Unit Sabhara dan masih diperiksa," ujarnya di Taman Pemakaman Umum Kamboja, Jakarta Selatan, Selasa, 3 Februari 2014.
Ricky, tutur Manik, diperiksa oleh Unit Propam dan Sabhara. Kasus tabrakan ini pun ditangani oleh Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan. "Masih dalam penyelidikan dan belum ditetapkan menjadi tersangka," katanya.
Menurut Manik, saat diminta keterangan, anak buahnya di Unit Sabhara itu berkelit telah menabrak sepeda motor Honda Supra Fit dengan nomor polisi B-1679-SJZ. Ricky, ujar dia, menjelaskan, saat tabrakan, ada mobil Totota Avanza. Manik pun tak percaya alibi yang diberikan anak buahnya itu. "Psikologis tersangka pasti membela diri, tapi saya tidak percaya."
Sebelumnya, Ahmad Guntur dan Fitriani menjadi korban tabrak lari bus polisi di underpass Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Senin, 2 Februari 2015. Putrinya yang merupakan siswi di sekolah menengah kejuruan negeri tewas setelah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati. (Baca: Tabrak Fitriani hingga Tewas, Bus Polisi Itu Kabur)
Guntur menuturkan saat itu bus polisi melaju kencang. "Saya lihat jelas bus yang nyerempet saya," katanya di RS Fatmawati. Saat itu, ujar Guntur, dirinya mengendarai sepeda motor Honda Supra Fit dengan nomor polisi B-1679-SJZ. (Baca: 'Polisi Masa Gitu', Tabrak Anak Tak Tanggung Jawab)
Menggunakan helm, Guntur dan putrinya berada di kiri jalan. Guntur mengaku sempat melihat iring-iringan bus polisi melaju kencang dari spion dan menabrak sepeda motornya. Setelah menabrak, bus polisi itu langsung kabur. Dia pun meminta bus polisi lain untuk berhenti. Saat itu, tutur dia, kondisi putrinya bersimbah darah dengan luka di kepala dan telinga mengeluarkan darah.
Saksi mata, Pradipta, mengatakan keduanya langsung dibawa ke Puskesmas Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kedua korban diperiksa sekitar sepuluh menit dan dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Guntur mengatakan, saat di Puskesmas Kebayoran Baru dan Rumah Sakit Fatmawati, putrinya masih bernyawa. "Setelah dirawat di instalasi gawat darurat, sekitar pukul 16.30, putri saya mengembuskan napas terakhirnya," ujarnya. (Baca: Habis Ultah, Fitriani Tewas Ditabrak Bus Polisi)
HUSSEIN ABRI YUSUF