TEMPO.CO, Bekasi - Ratusan rumah di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, terendam banjir. Penyebabnya, Kali Ciherang meluap akibat meningkatnya debit dari hulu di Bogor hingga hilir.
"Sejak hujan deras kemarin, air meluap," kata Camat Muaragembong Fachrurozi, Selasa, 3 Februari 2015. Menurut dia, sedikitnya 130 rumah di wilayah itu terendam air dengan ketinggian mencapai 70 sentimeter.
Namun demikian, warga enggan mengungsi. Mereka lebih memilih tetap di rumah masing-masing. "Warga mengungsi kalau banjir sudah 1 meter," ujarnya. (Baca: Muaragembong Butuh Posko Kesehatan dan Dapur Umum)
Dia menuturkan air mulai surut setelah debit kali tersebut menurun. Wilayah itu, kata dia, menjadi langganan banjir lantaran tak ada tanggul di Kali Ciherang. Apalagi kondisi kali tersebut mengalami pendangkalan. "Sudah 20 tahun tidak dikeruk lagi, sehingga menjadi semakin dangkal."
Sejauh ini, ujar dia, baru Kali Ciherang yang meluap. Adapun Kali Citarum masih normal. Jika nanti ada kenaikan debit, warga tak khawatir, asalkan tidak ada rob dari laut.
"Mudah-mudahan tidak ada rob," ujarnya. Sebab, biasanya, luapan Kali Citarum terjadi bersamaan dengan rob. "Otomatis air tak bisa mengalir ke laut," katanya.
Menurut dia, seluruh logistik banjir sudah disediakan di gudang logistik di kantor Kecamatan Muaragembong. Logistik sewaktu-waktu disalurkan bila banjir lebih besar mengancam. "Logistik kemungkinan cukup untuk warga terdampak banjir," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi Sahat Banjar Nahor menuturkan pihaknya menetapkan status siaga banjir hingga akhir Februari 2015. Soalnya, saat ini sudah memasuki puncak musim hujan. "Ada lima posko dan empat gudang logistik untuk antisipasi banjir," kata Sahat.
ADI WARSONO