TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengingatkan warga Pulau Pramuka, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, agar tetap waspada terhadap peredaran narkotik. Menurut dia, saat ini peredaran narkotik melalui jalur darat maupun udara mudah diketahui pihak berwajib.
Akibatnya, kata Djarot, para pengedar dan bandar narkotik kini mencari jalur lain untuk mendistribusikan barang haram tersebut, yaitu melalui jalur laut. ”Kepulauan Seribu menjadi wilayah penting sebagai halaman depan Ibu Kota. Karena itu, jangan sampai barang-barang maksiat itu masuk melalui pulau-pulau kita,” ujar Djarot seusai salat Jumat di Masjid Al-Makmuriah, Pulau Pramuka, Jumat, 6 Februari 2015.
Pada hari Jumat ini, 6 Februari 2015, Djarot blusukan ke Pulau Untung Jawa dan Pramuka. Dalam kunjungannya ke Pulau Pramuka, dia ditemani oleh Bupati Kepulauan Seribu Tri Djoko Sri Margiyanto, Kepala Suku Dinas Perhubungan Kepulauan Seribu Marihot, Camat Kepulauan Seribu Utara Agus Setiawan, Lurah Pulau Panggang Ahmad Yani, dan Lurah Pulau Untung Jawa Badri.
Secara administratif, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu memiliki luas wilayah 869,61 hektare, yang terbagi menjadi dua kecamatan dan 110 pulau. Dari jumlah tersebut, sebanyak 99 pulau belum berpenghuni. Walaupun begitu, kata Djarot, bukan berarti penduduk di sebelas pulau lainnya mengabaikan keamanan di pulau yang belum ditempati itu. ”Walaupun tak berpenghuni, pulau-pulau tersebut milik kita dan harus dijaga,” ujar bekas Wali Kota Blitar, Jawa Timur, itu.
Dalam sambutannya, Djarot berjanji membantu penduduk Pulau Pramuka untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan. ”Mari kita wujudkan Jakarta baru yang kita canangkan bersama,” kata Djarot.
GANGSAR PARIKESIT