TEMPO.CO, Depok - Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Depok Inspektur Satu Budiono mengatakan pihaknya mengalami kesulitan dalam upaya penyelidikan kasus tabrak lari Dekan Universitas Nasional (Unas).
Menurut Budiono, minimnya saksi mata pada tabrakan Kamis pagi tersebut menghambat proses identifikasi pelaku. "Sampai siang ini belum ada perkembangan karena kami belum dapat saksi," kata Inspektur Satu Budiono, Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Depok, ketika dihubungi, Jumat, 6 Februari 2015.
Ia menyampaikan beberapa upaya pencarian saksi mata di sekitar lokasi kejadian belum membuahkan hasil. "Di sekitar lokasi, kami juga tidak menemukan CCTV yang terpasang, minimarket dan toko Columbus pun enggak punya CCTV," katanya.
Hambatan keterangan saksi ini, Kata Budiono, menjadi penyebab penanganan kasus tabrak lari ini terhambat. "Tadi pagi kami juga sudah ke lokasi lagi, tapi belum ada petunjuk baru," kata Budiono.
Ia mengatakan warga yang bertempat tinggal di dekat lokasi cuma mendengar suara tabrakan, tapi tidak lihat mobil pelakunya.
Seorang Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional Dedi Irawan tewas ditabrak sebuah mobil saat sedang mengendarai sepeda motor. Ia diketahui tergeletak di Jalan Kejayaan Depok Timur, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Budiono mengatakan kejadian tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 05.00.
MAYA NAWANGWULAN