TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Syahbandar Sunda Kelapa mengambil alih kasus kecelakaan kapal motor Indah Perkasa yang akan berlayar dari Pelabuhan Sunda Kelapa menuju Pelabuhan Pangkal Dalam di Bangka Belitung.
"Saat ini pihak syahbandar telah membawa nakhoda dan ABK ke Pelabuhan Sunda Kelapa dan melabuhkan kapal di Karang Nirwana, yang posisinya 4 mil laut dari Pelabuhan Sunda Kelapa," kata Kepala Bagian Operasi Resor Pulau Seribu Komisaris Polisi Slamet Haryono kepada Tempo, Senin, 9 Februari 2015.
Total muatan kapal terdiri atas 42 kontainer. Di antaranya berisi semen 4.000 zag dan pelat besi pipa sling 20 roll.
Menurut Haryono, dalam proses evakuasi hingga tadi malam, pihak pemilik telah melakukan pengangkatan 14 peti kemas ke pinggir dermaga. Proses evakuasi kontainer dilakukan kapal patroli Ditpolair dan Polres Kepulauan Seribu. Muatan dari 14 peti kemas tersebut terdiri atas produk makanan ringan; produk makan; produk sandang; dan juga beberapa bahan bangunan, seperti semen Holcim, genteng, asbes, tripleks, gipsun, dan asbes.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Baik nakhoda kapal, Taufik, 47 tahun, maupun 16 awak kapalnya selamat. Peristiwa kecelakaan laut ini terjadi pada Sabtu, 7 Februari 2015, sekitar pukul 14.00 di Buih Nirwana.
Kapal bertolak dari Pelabuhan Sunda Kelapa menuju Pangkal Balam, Bangka Belitung, pukul 13.00. Kapal diterjang ombak besar pada pukul 14.00 sekitar 4 mil dari Pelabuhan Sunda Kelapa (Buih Nirwana). Saat itu juga nakhoda berniat memutar arah kapal untuk kembali lagi ke Pelabuhan Sunda Kelapa. Namun, akibat terkena ombak besar, kapal mengalami kemiringan ekstrem.
Untuk menghindari tenggelamnya kapal, nakhoda memerintahkan ABK melepas tali palka pengikat peti kemas dan menjatuhkan 14 peti kemas ke laut.
AISHA SHAIDRA