TEMPO.CO, Tangerang - Lebih dari 2.000 rumah penduduk di kawasan Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, masih terendam banjir hingga Selasa pagi, 10 Februari 2015. Ketinggian air yang mencapai 70 sentimeter tersebut merendam rumah di lima rukun warga sejak kemarin.
"Dinihari tadi air semakin tinggi," kata Ending Suryadi, warga setempat, kepada Tempo.
Ending mengatakan banjir diperkirakan akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari ini dan meluapnya Kali Perancis yang melintasi kawasan itu. Banjir merendam Jalan Raya Perancis yang merupakan akses menuju permukiman hingga masuk ke rumah-rumah penduduk.
Menurut Ending, ketinggian air yang merendam jalan bervariasi. Ending menambahkan, kawasan yang dilanda banjir meluas, dari perkampungan nelayan Chen In hingga lokalisasi prostitusi Dadap. Air juga membanjiri Sekolah Dasar Negeri 1 dan 2 Dadap.
"Kalau kemarin, meski air sudah masuk, siswa masih sekolah. Kalau hari ini belum tahu siswa diliburkan atau tidak," katanya. Menurut Ending, dari lima rukun warga di permukiman tersebut itu, RW 04 merupakan lokasi terparah yang dilanda banjir.
Ketua RW 04 Dalih Jadi mengatakan sebanyak 5 dari 10 rukun tetangga di lingkungan RW tersebut terendam banjir dengan ketinggian hingga 70 sentimeter. "Ada 700 kepala keluarga kini diungsikan," katanya. Warga mengungsi di Masjid Faturohman yang posisinya lebih tinggi daripada rumah penduduk dan aman dari banjir.
Menurut Dalih, sejak banjir melanda kemarin, penduduk baru mendapatkan bantuan ala kadarnya dari kantor kelurahan setempat. "Dari pihak lain belum ada," katanya.
JONIANSYAH