TEMPO.CO, Jakarta - Hujan yang mengguyur wilayah Ibu Kota sejak Ahad malam lalu membuat sebagian wilayah Jakarta tergenang. Akibatnya, ribuan orang mengungsi lantaran rumah mereka terendam banjir.
"Sebanyak 5.986 jiwa mengungsi di 14 lokasi. Jumlah ini masih bisa bertambah karena belum semua data dilaporkan oleh petugas di lapangan." kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Selasa, 10 Februari 2015.
Sutopo mengatakan total daerah yang terendam banjir adalah 307 rukun warga di 97 kelurahan yang tersebar di 33 kecamatan. Di wilayah ini ada 4.830 kepala keluarga atau 15.517 jiwa yang terkena banjir. Dari jumlah itu, lebih dari 30 persen mengungsi.
Di Jakarta Barat, kata Sutopo, banjir menggenangi 108 RW di 23 kelurahan di 8 kecamatan. Penduduk yang terkena banjir berjumlah 2.738 kepala keluarga atau 8.237 jiwa. Sebanyak 1.668 di antaranya mengungsi di dua tempat.
Sedangkan di Jakarta Pusat, wilayah yang terendam banjir yakni 11 RW di 8 kelurahan di 6 kecamatan. "Tidak ada pengungsi di sini," ujarnya.
Adapun di Jakarta Selatan, kata dia, 38 RW di 21 kelurahan di 7 kecamatan terkena banjir. Penduduk yang terkena dampak berjumlah 2.092 kepala keluarga atau 7.280 jiwa. Sedangkan di Jakarta Timur ada 60 RW di 27 kelurahan di 7 kecamatan dengan pengungsi berjumlah 1.800 jiwa di enam titik pengungsian. Adapun di Jakarta Utara wilayah yang terendam banjir meliputi 89 RW di 18 kelurahan di 5 kecamatan dengan jumlah pengungsi 2.518 jiwa di enam lokasi pengungsian.
Menurut Sutopo, BNPB telah mendirikan 28 posko taktis di Jakarta dan sekitarnya sejak 10 Januari lalu. Posko itu diisi oleh personel BNPB, SRC PB, Sentra Komunikasi Mitra Polri, dan anggota resimen mahasiswa. Posko ini diperkuat dengan dukungan logistik. Sejak kemarin personel posko telah melakukan evakuasi serta mendistribusikan bantuan.
NUR ALFIYAH