TEMPO.CO , Jakarta - Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nizam, mengatakan pihaknya mengizinkan siswa menggunakan laptop guru atau milik sekolah dalam ujian berbasis komputer atau online.
Upaya ini dilakukan untuk mengatasi kurangnya jumlah komputer di sekolah. "Menggunakan laptop guru boleh, tapi dicek dulu spesifikasi dan keamanan," kata Nizam saat dihubungi Tempo, Selasa, 10 Februari 2015.
Ujian nasional untuk sekolah tingkat menengah tahun ini akan dilaksanakan dalam dua bentuk, yaitu paper based test (PBT) dan computer based test (CBT). Nizam mengungkapkan ujian nasional online (CBT) hanya akan dilakukan oleh sekolah-sekolah perintis di 25 provinsi.
Saat ini, sekitar 500 sekolah telah menyatakan siap menggelar UN online dan mendaftar ke dinas pendidikan. Namun jumlah tersebut akan terus meningkat sehingga Kementerian belum merilis total sekolah peserta UN online.
"Tidak ada paksaan atau keharusan. Yang mau jadi pelopor kita dorong dan fasilitasi sebaik mungkin," kata Nizam.
Nizam mengatakan Kementerian siap membantu fasilitas komputer ke sekolah-sekolah pelopor tersebut. "Kalau sekolah siap tapi fasilitas kurang, kami genapi jumlah komputernya," ujarnya.
PUTRI ADITYOWATI