3. Jokowi mencanangkan pembuatan The Stormwater Management and Road Tunnel (SMART Tunnel) alias gorong-gorong raksasa. Jokowi waktu itu menjelaskan program tersebut sudah memiliki cetak biru, tapi membutuhkan terobosan. “Kalau terus-terusan bertumpu pada cetak biru dan tidak ada terobosan, sampai kapan mau menunggu dan terus kebanjiran?” katanya kepada wartawan saat memeriksa gorong-gorong di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Desember 2012.
4. Belum sempat istirahat, Januari 2013, Jakarta kembali dilanda banjir. Banjir yang terjadi pada hari ke-93 kepemimpinan Jokowi di Jakarta itu terjadi lebih besar dibandingkan pada 2012. Jokowi pun mengadakan pertemuan dengan Boediono, yang kala itu menjabat wakil presiden, untuk meminta bantuan pusat mengatasi banjir Jakarta.
5. Banjir semakin besar ketika tanggul Latuharhary jebol dan menerjang daerah Thamrin dan Bundaran HI. Sedangkan di Pluit, pompa air sudah terendam dan tidak berfungsi. Waktu itu, 17 Januari 2013, Jokowi langsung mengadakan rapat darurat yang dihadiri Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta. Rapat memutuskan status tanggap darurat.