Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tanggap Banjir, Koordinasi Staf Ahok Dinilai Kacau

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Warga kroban banjir, beristirahat di tempat pengungsian di masjid universitas  Borobudur, Kalimalang, Jakarta, 10 Februari 2015. Sekitar 400 warga mengungsi di tempat tersbeut akibat rumahnya yang terendam banjir. TEMPO/Dasril Roszandi
Warga kroban banjir, beristirahat di tempat pengungsian di masjid universitas Borobudur, Kalimalang, Jakarta, 10 Februari 2015. Sekitar 400 warga mengungsi di tempat tersbeut akibat rumahnya yang terendam banjir. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Banjir yang menggenangi kawasan ibu kota sejak dua hari lalu membuat pemerintah daerah DKI jadi sasaran empuk kesalahan. Pasalnya, upaya tanggap banjir dari pemda dinilai masih kurang. Namun, Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada menyanggah hal tersebut. "Saat ada info peringatan banjir, kami langsung bergerak sesuai tupoksi masing-masing," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Masyudi, kepada Tempo, Rabu, 11 Februari 2015.

Menurut dia, dinasnya sudah punya skenario sistem tanggap banjir sendiri. Hal ini telah dibicarakan pada awal Januari dengan wali kota dan seluruh SKPD di Jakarta Timur. Karena itu, saat banjir datang dua hari lalu, timnya telah siap mengeluarkan logistik dan melayani pengungsi yang membutuhkan makanan.

Misalnya, kata dia, dinasnya menyalurkan total 7.194 nasi box kepada warga yang mengungsi di titik-titik pengungsian, seperti sudin kesehatan Jakarta Timur, Mushola At-Tawabin, RS Hermina, Pos RW 03 Kampung Pulo, posko Jalan Waru Rawamangun, lapangan bulu tangkis dan rumah H. Niman di Cipinang Muara, serta kantor-lantor kelurahan. Tindakan ini langsung dilakukan saat pihak pusat mengumumkan titik-titik banjir.

Hal yang sama dikatakan oleh Camat Jatinegara, Syofian Taher. Menurut dia, penanganan banjir sudah menjadi program tetap pemda DKI. Karena itu, pihaknya tak perlu menunggu arahan dari BPBD untuk upaya penanggulangan banjir. "Kami sudah tahu apa yang harus dilakukan, jadi langsung dikerjakan saja," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Iwan Kruniawan, mengaku dirinya tetap mengacu pada koordinasi BPBD DKI. Misalnya, posko kesehatan di setiap titik pengungsi adalah satu sistem yang diatur oleh BPBD. Dirinya tak dapat begitu saja mengeluarkan stok obat jika tak ada koordinas jelas dari BPBD. "Walaupun tiap SKPD punya logistik masing-masing, ada baiknya tetap mengacu pada arahan BPBD," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dinilai lamban dalam penanggulangan banjir akibat kurangnya koordinasi dengan anak buah di lapangan. Ahok takut jika tanggap darurat dijalankan akan ada oknum yang memanfaatkan dana darurat tersebut. Padahal, BPBD mengatakan bahwa status tanggap darurat dimaksudkan agar BPBD dapat menambah lebih banyak pasukan lagi untuk membantu korban banjir di ibu kota.

YOLANDA RYAN ARMINDYA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

1 jam lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

13 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

20 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

28 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

29 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

29 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

29 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta
Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.


Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

40 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

43 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

47 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?