TEMPO.CO, Tangerang - Laila Yunita, 40 tahun, mengaku dijebak hingga terlibat kasus perdagangan manusia (human trafficking) ke Timur Tengah. Ia menyebutkan orang yang menjebaknya adalah James alias Jamal Al Khadafi, warga negara Suriah, yang menikahinya secara siri lima tahun lalu. ”Dialah pemilik sebenarnya perusahaan tenaga kerja,” ujar Laila sambil menangis di Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Selasa, 17 Februari 2015. ”Saya benar-benar dijebak.”
Wanita berperawakan kurus ini mengatakan tidak tahu bahwa bisnis yang dilakoni suaminya itu adalah memperdagangkan manusia. ”Sungguh, saya benar-benar tidak tahu. Allah-lah yang Mahatahu,” ujarnya.
Laila tidak berani banyak bicara karena selalu dimarahi Jamal yang berada di sampingnya. “Stop talking,” ujar Jamal membentak dengan mata melotot setiap Laila menjawab pertanyaan. Wanita itu pun hanya menunduk sambil menutupi wajah dan kepalanya dengan selendang.
Laila ditangkap petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta pada 25 Januari 2015 saat membawa tiga wanita ke Kuala Lumpur, Malaysia. Saat itu, Laila dan tiga wanita tersebut terbang menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Rencananya, tiga wanita itu akan diterbangkan ke Uni Emirat Arab dengan tujuan bekerja. Ketika diperiksa, Laila mengaku bekerja untuk suaminya, Jamal, yang ditangkap sepekan kemudian di Jakarta.
Kepala Seksi Penindakan Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta Arief Riyanto mengatakan, selama diperiksa, keterangan Jamal dan Laila tidak konsisten. Jawaban mereka sering berubah-ubah setiap kali ditanya peranan dan keterlibatan mereka dalam bisnis tersebut. Karena itu, Arief mengatakan, pihak Imigrasi masih perlu mendalami dan menyelidikinya lagi.
Dari tangan pelaku, petugas Imigrasi menyita 12 paspor wanita asal Indonesia yang diduga telah dikirim ke luar negeri. Imigrasi juga menyita delapan unit telepon seluler, dokumen pengiriman uang dari luar negeri, kartu kredit, boarding pass, dan tiket pesawat.
JONIANSYAH