TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto masih mengharap kucuran dana hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dana itu dibutuhkan untuk menunjang program penanganan banjir, terutama yang berkaitan dengan penataan Sungai Ciliwung.
"Mudah-mudahan dana tersebut bisa dianggarkan dalam APBD-P," kata Bima Arya saat ditemui di Balai Kota Bogor, Selasa, 17 Februari 2015.
Bima mengatakan, berdasarkan informasi yang ia dengar, dana hibah itu belum bisa dikucurkan pemerintah DKI Jakarta karena masih ada masalah antara pemerintah dan DPRD Jakarta. "Masih menjadi polemik antara Pak Ahok (Gubernur Basuki Tjahaja Purnama) dan Dewan," katanya.
Namun demikian, Bima optimistis Pemerintah Kota Bogor masih mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kucuran dana hibah dari Pemprov DKI. "Kalau dulu, kan, kita pengajuannya untuk pembelian bus Trans Pakuan, dan ditolak karena dinilai tidak ada korelasinya dengan banjir Jakarta."
Program penanganan banjir yang direncanakan Pemerintah Kota Bogor antara lain pembuatan kolam resapan atau bioretensi di dua titik di Kota Bogor. Kolam resapan itu nantinya digunakan untuk menampung air hujan agar tidak langsung mengalir ke wilayah hilir. "Dua lokasi bioretensi ini berada di wilayah Ciluar dan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara," kata Bima.
Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengatakan lokasi kolam resapan di Kelurahan Cibuluh memiliki luas sekitar 1 hektare. "Kalau lahan di Cibuluh sudah dibebaskan oleh Pemkot Bogor menggunakan dana APBD 2014," katanya.
Ihwal rencana pembuatan kolam di Kelurahan Ciluar, Bima mengatakan belum ada pembebasan lahan. Pembangunan kolam di Cibuluh diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp 10 miliar, sedangkan di Ciluar sekitar Rp 15 miliar. "Untuk pembangunan dua kolam resapan ini kami masih berharap mendapat bantuan dari Pemprov DKI Jakarta," katanya.
M. SIDIK PERMANA