TEMPO.CO,Jakarta- Sebelum tewas, sopir taksi Express, Tony Zahar, 53 tahun, mendapat teror lewat pesan pendek.Menurut Muhammad Ridwan, anak Tony, sang ayah mengaku menerima pesan itu dari orang yang mengaku sebagai suami Siti Murniati. Ridwan menduga ayahnya berselingkuh dengan Siti Murniati.
"Jadi waktu itu ayah saya sempat menerima SMS dari orang yang mengaku suaminya Siti. Dia menanyakan alamat rumah kami, bilang mau ambil motor Siti," kata Ridwan saat dihubungiTempo, Jumat, 20 Februari 2015.
Ihwal pesan pendek tersebut, menurut Ridwan, pernah diceritakan Tony kepada istri ketiganya, Siti Masitoh, 38 tahun. "Waktu itu ayah saya sempat tak mau memberikan alamat rumah karena curiga ada sesuatu," ujarnya.
Tapi, Ridwan melanjutkan, akhirnya Tony memberikan alamat rumahnya. Setelah itulah Tony terlihat khawatir dan ketakutan. Atas kondisi tersebut, Ridwan menyimpulkan ayahnya mendapatkan teror. "Kalau masalah teror atau enggak sebenarnya saya kurang tahu, cuma dari kejadian itu saya menyimpulkan ayah saya seperti diteror," ujar Ridwan.
Ridwan kemudian meluruskan ihwal status sepeda motor yang sebelumnya ia sebut sebagai pemberian ayahnya untuk Siti Murniati. Sepeda motor tersebut, menurut Ridwan, sebenarnya memang milik Siti Murniati. Namun, saking dekatnya Tony dengan Siti, Tony memakai sepeda motor tersebut hampir setiap hari. "Karena mereka dekat, jadi motornya Bu Siti itu sering dipakai, dibawa pulang,udahkayak jadi hak milik ayah saya," kata Ridwan.
Menurut Ridwan, selama ini Tony bergantung pada sepeda motor tersebut untuk pergi ke mana pun. "Ke mana-mana pakai motor itu, enggak dikembalikan karena butuh," kata Ridwan.
Tony Zahar ditemukan tewas dengan luka sayatan di leher di dalam taksi Express B-1595-ETB dengan nomor badan DC7177 pada 18 Februari 2015. Di dalam taksi tersebut ditemukan barang milik Tony. Yaitu tas yang berisi dompet berwarna cokelat, kartu tanda penduduk, kartu Siaga Bukopin, buku tabungan Mandiri atas nama Siti Murniati, satu telepon seluler merek Cross, dan dua telepon seluler Nokia.
Hingga saat ini kepolisian masih menyelidiki pembunuhan tersebut. Ihwal kepemilikan sepeda motor yang disinggung Ridwan, juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengatakan Tony tidak membelinya untuk Siti Murniati. Menurut Martinus, sepeda motor tersebut dibeli secara kredit oleh Siti atas nama adiknya. Hingga saat ini, selain Siti, sudah ada enam saksi yang diperiksa polisi. Di antaranya istri Tony, Siti Masitoh, dan mantan istri Tony, Dewi Marina, 38 tahun, serta saksi yang berada di lokasi penemuan jasad Tony.
AISHA SHAIDRA