TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menerapkan sistem e-ticketing atau tiket elektronik, PT Transportasi Jakarta berencana mengeluarkan kartu single trip. Rencananya, kartu single trip diterbitkan pada semester II 2015.
"Kartu ini untuk penumpang yang mungkin hanya sesekali menggunakan Transjakarta," kata Direktur Utama PT Transjakarta A.N.S. Kosasih di halte Transjakarta di Manggarai, Sabtu, 21 Februari 2015.
Selain menerbitkan kartu single trip, PT Transjakarta berencana membuat kartu yang dapat digunakan di berbagai moda transportasi. Misalnya, kata Kosasih, kartu yang dapat digunakan masyarakat untuk menumpangi Transjakarta dan kereta rel listrik. "Kami sedang integrasi ke arah sana."
Saat ini, dalam penerapan sistem e-ticketing, Transjakarta masih menggunakan kartu elektronik dari enam bank mitra. Kartu berisi saldo ini digunakan untuk memasuki pintu halte Transjakarta. Saldo akan berkurang secara otomatis ketika penumpang menutukkan (tap) kartu itu ke mesin pembaca.
"Pegawai kami masih membantu menjual kartu elektronik," kata Kosasih. Pegawai Transjakarta juga membantu para penumpang melakukan isi ulang atau top up. Menurut Kosasih, bank mitra segera menyediakan mesin yang dapat digunakan sendiri oleh penumpang yang akan mengisi ulang saldonya. "Jadi semacam lewat vending machine. Bisa isi ulang sendiri, baik pakai uang tunai maupun ATM," ujarnya.
Mulai hari ini, 21 Februari 2015, moda transportasi bus Transjakarta sepenuhnya menerapkan sistem tiket elektronik. Loket di halte bus tak lagi menjual tiket kertas. Hal ini mendapat sambutan cukup baik dari sejumlah penumpang Transjakarta.
Penerapan e-ticketing mulai dilakukan secara bertahap sejak Agustus 2014. Penerapan sistem ini dimulai dari koridor 1 atau rute Blok M-Kota sampai terakhir di koridor 4 (Dukuh Atas-Pulogadung) dan koridor 6 (Dukuh Atas-Ragunan). Sekarang, di seluruh halte di 12 koridor Transjakarta sudah tersedia fasilitas e-ticketing.
NINIS CHAIRUNNISA