TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta selaku pengelola Transjakarta berencana mengeluarkan tiket bulanan dengan batas waktu tertentu seperti paket Internet telepon seluler.
"Kami harus bikin sistem itu dulu agar gerbang elektronik kami bisa membaca itu," kata Direktur Utama PT Transjakarta A.N.S. Kosasih, Sabtu, 21 Februari 2015.
Dengan sistem ini, kartu yang dimiliki penumpang dapat digunakan dalam batas waktu tertentu. "Jadi, kedaluwarsanya bukan berdasarkan rupiah, tapi berdasarkan waktu," ucapnya. Misalnya, kartu tersebut berlaku selama 30 hari setelah top up. "Persis seperti paket Internet gitu."
Kartu ini pun, tutur Kosasih, direncanakan dapat memiliki keuntungan lain. "Kami ingin punya fungsi lain," katanya. Misalnya, dengan kartu bulanan itu, masyarakat bisa masuk ke tempat wisata di bawah pengelolaan Pemprov DKI Jakarta secara gratis. "Mungkin di waktu tertentu bisa masuk Ancol gratis."
Kosasih mengatakan pihaknya belum mengetahui besaran untuk kartu bulanan ini. Namun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengusulkan sebesar Rp 300 ribu dengan hitungan Rp 10 ribu per hari. "Jadi, Rp 10 ribu itu bisa dipakai naik apa saja dan ke mana saja seharian," ujarnya. Ini bisa terbilang lebih murah, apalagi ditambah penawaran tertentu.
Menurut dia, di sejumlah negara sudah ada yang menerapkan sistem kartu bulanan ini. Contohnya adalah Inggris, Hong Kong, dan Singapura. "Jadi, mau naik apa pun, pakai satu kartu juga," tuturnya.
Saat ini Transjakarta hanya menggunakan kartu elektronik dari enam bank mitra. Transjakarta memang belum mengeluarkan kartu sendiri baik berupa kartu single trip maupun kartu terintegrasi. Menurut pihak Transjakarta, persiapan kartu-kartu tersebut sedang dalam proses.
NINIS CHAIRUNNISA