TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto mengatakan kelompok begal SMA di Depok, karena para pelaku masih tergolong anak-anak dan ada yang masih sekolah.
"Jadi ada tiga pelaku yang kami tangkap ternyata masih SMA. Ini kan, tragis sekali, anak SMA sudah jadi pelaku begal," kata Heru kepada Tempo, Sabtu, 21 Februari 2015.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengatakan ada dua kelompok pencurian dengan kekerasan atau begal yang beraksi di wilayah Depok. "Kelompok SMA dan kelompok Lampung," kata Unggung di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 18 Februari 2015.
Unggung menjelaskan dari lima pelaku kelompok begal SMA, tiga pelaku di antaranya sudah tertangkap. "Dua pelaku masih daftar pencarian orang (DPO)," ujarnya.
Adapun kelompok begal Lampung, tim gabungan masih memburu enam pelaku yang beraksi di Depok dan Tangerang. Enam orang itu diburu hingga ke Lampung. "Dua pelaku begal dan satu orang penadah sudah ditangkap di Lampung, sekarang masih dicari lagi enam orang," ujarnya.
Heru menjelaskan, dua pelaku begal yang ditangkap di Lampung pada 10 Februari 2015, adalah Serbu alias Abu, 22 tahun, dan Edi, 30 tahun, serta seorang penadah Udin, 40 tahun. Mereka termasuk dalam komplotan begal yang beraksi di Depok. "Lima orang komplotannya sudah ditangkap sebelumnya, dua orang ini kami kejar dan tangkap di Lampung," kata Heru.
Heru menjelaskan pemburuan pelaku begal dilakukan sampai di Lampung, karena para pelaku berasal dari daerah Lampung. "Bahkan mereka masih ada hubungan keluarga sekampung."
Polda Metro Jaya membentuk tim gabungan yang terdiri dari Polres Depok, Tangerang, dan Direktorat Reserse Kriminal Umum, untuk memburu para pelaku begal ke Lampung. Menurut Unggung, dua kelompok begal ini beraksi di 11 tempat di Depok pada malam hari. "Para pelakunya militan, ada dua korban meninggal karena dibacok," ujarnya.
AFRILIA SURYANIS