TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama punya obat mujarab kalau kehabisan suara. Bukan, bukan suara dukungan anggota dewan atau suara wakil rakyat. Meski belakangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mengancam akan memakzulkan Gubernur Ahok, sapaan akrabnya, lantaran kisruh soal rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah. Tapi Ahok memang sedang kehabisan suara dalam arti yang sebenarnya.
"Suara saya sedang habis," kata Ahok kala menemui Tempo di ruang kerjanya di Balai Kota, Jumat 20 Februari 2015.
Mantan Bupati Belitung Timur ini kemudian meminta kepada stafnya untuk mengeluarkan apa yang ia sebut "obat ajaib". "Itu obat mujarab saya kalau kehabisan suara," ujarnya sambil terkekeh.
Tak lama kemudian, stafnya kembali masuk ke ruangan seraya membawa sebuah kotak kecil berukuran sekitar 5x5 cm dan gelas berisi air putih. Ahok bergegas membuka kardus mungil itu, mengeluarkan sesuatu yang bentuknya seperti permen berbentuk bola dan berwarna putih susu.
"Bukan ini, tapi yang ada di dalamnya," kata Ahok kala melihat kami yang terbengong-bengong melihat obat yang seperti permen itu. Ia membuka bulatan itu dan muncullah bulatan kecil berwarna hitam. "Ini sebabnya, saya menyebutnya 'tai kambing', bentuknya mirip kan?" Ahok terkekeh.
Lalu Ahok memamerkan obat itu dengan jari telunjuk dan jempolnya. Setelah meminumnya, ia menyodorkan kardusnya kepada kami. Obat 'ajaib' itu ternyata buatan Cina. "Belinya di Jakarta kok," ucapnya. Meski buatan Cina, mantan Bupati Belitung Timur ini yakin obat tidak mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. Cara makannya, Ahok berujar, dikulum seperti permen. Ia mengaku memakannya setiap hari, terutama kalau sedang kehabisan suara.
NIEKE INDRIETTA