TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Sri Bhayakari mengatakan begal lebih memilih lokasi di jalan raya. Pasalnya, jalan raya akan selalu dilewati pengendara sepeda motor walau sudah larut malam.
"Berdasarkan pengamatan kami, pembegalan tak ada yang terjadi di kawasan perumahan atau pertokoan," katanya kepada Tempo, Rabu, 25 Februari 2015.
Menurut dia, pencurian dengan kekerasan ini lebih cepat masa kejadiannya dibanding pencurian sepeda motor tanpa kekerasan. Hal ini karena begal langsung mengeluarkan senjata tajam, sehingga korban langsung menyerahkan sepeda motornya.
Sedangkan pencurian sepeda motor tanpa kekerasan kebanyakan dilakukan saat sepeda motor terparkir di suatu tempat. Pelaku harus menggunakan kunci leter-T untuk membawa kabur. "Jadi, sasarannya sama, tapi cara dan berapa lama perpindahan sepeda motornya yang berbeda," ucapnya.
Berikut ini jalan raya yang menjadi target pembegalan:
- Harapan Indah (perbatasan Bekasi-Jakarta)
- Kalimalang (di jembatan)
- Jalan I Gusti Ngurah Rai
- Perlintasan kereta api di Cipinang
- Pupar, Cakung
- Buaran
- Kawasan industri Pulogadung
- Pulomas (sekitar RS Omni Hospital)
- Kramat Jati
- Pemancingan Pulogebang
- Sepanjang Banjir Kanal Timur
YOLANDA RYAN ARMINDYA