TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah Kampung Pulo yang terletak di pinggiran Sungai Ciliwung, Kampung Melayu, Jakarta Timur, kembali terendam banjir Ahad pagi ini, 1 Maret 2015. Ketinggian air mencapai 1-2 meter. Hal ini membuat warga mempertanyakan rencana relokasi penduduk yang tinggal di kawasan itu. Sebab, hingga kini warga mengaku belum mendapat penjelasan yang memadai soal relokasi itu.
"Belum ada kabar soal pencairan dana ganti rugi (untuk relokasi itu), apalagi tentang rumah susun," kata Usep Tahrudin, Ketua RT 04 RW 03, Kampung Pulo, Jakarta Timur, kepada Tempo.
Menurut dia, terakhir kali warga mendapat informasi soal surat keputusan ganti rugi tanah bagi mereka yang memiliki sertifikat tanah. Sedangkan informasi surat keputusan soal bangunan belum ada. "Jika ada kabar baru, perwakilan kami pasti akan menyampaikannya kepada kami," katanya.
Usep menambahkan, ia belum menginstruksikan warganya untuk berbenah karena soal relokasi masih belum jelas. Dia juga tak tahu siapa saja yang akan pindah ke rumah susun atau mencari tempat tinggal lain. "Kami sudah mulai ancang-ancang, tapi tak ngoyo," ujarnya.
Adapun Rumah Susun Jatinegara Barat bagi warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung sudah selesai dibangun. Rumah susun ini rencananya dihuni warga RW 1 hingga RW 3 Kampung Pulo, Jakarta Timur, yang berjumlah 917 kepala keluarga. Mereka akan ditempatkan di dua tower (menara) yang setiap tower-nya berjumlah 280 unit dan 266 unit.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selaku penanggung jawab pembangunan rumah susun belum tahu soal undian kunci atau waktu kepindahan. Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Imam S. Ernawi mengatakan sosialisasi dan pengundian kunci rumah susun diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta.
"Tugas kami (Kementerian) hanya membangun dan memasang instalasi, soal penghuni itu urusan DKI," katanya.
YOLANDA RYAN ARMINDYA | INDRIMAULIDAR