TEMPO.CO, Depok - Perwira Urusan Humas Kepolisian Resor Kota Depok Inspektur Dua Bagus Suwardi mengatakan sampai saat ini pihaknya sudah menangkap lima pelaku pembegalan. Satu di antaranya tewas ditembak anggota Polresta Depok di Jalan Juanda, Kota Depok.
"Polisi Depok sudah bekerja keras dengan segala tindakannya untuk memberantas para begal," kata Bagus Suwardi kepada Tempo, Rabu, 4 Maret 2015.
Polresta Depok mengimbau masyarakat di wilayah hukum Depok agar terus waspada, tapi tidak perlu khawatir untuk keluar rumah pada malam hari. Sebab, polisi selalu berpatroli mulai pukul 22.00 sampai pagi. Ratusan personel Polresta Depok diterjunkan setiap malam dengan dibantu polisi dari Polda Metro Jaya untuk menjaga kawasan perkotaan dan pinggiran Kota Depok.
"Kami tidak diam dengan masalah besar seperti ini. Kami melakukan segala tindakan untuk memberantas pembegalan dan segala tindak kriminalitas lain," kata Bagus Suwardi.
Bagus menambahkan, pembegalan tidak hanya marak terjadi di Depok. Di Bekasi, Tangerang Selatan, dan Bogor, dia melanjutkan, juga banyak kasus begal, tapi pemberitaan di berbagai media massa memunculkan asumsi bahwa Kota Depok adalah lokasi awal aksi begal sebelum menyebar.
Tim Khusus Penjaga Gangguan dan Anti-Kerusuhan (Tim Jaguar) yang dibentuk Polresta Depok, kata Bagus, sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan profesional. Operasi Tim Jaguar membuat ruang gerak begal di Kota Depok menyempit, sehingga pembegalan mulai jarang terjadi. Dia berharap kondisi seperti ini terus berlanjut sampai selama-lamanya.
FAHADZ AHMAD FAUZI