TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Besar M. Fadil Imran mengatakan sebagian pelaku begal spesialis pencuri sepeda motor yang tertangkap di wilayah Jakarta Barat merupakan jaringan Pandeglang, Banten, yang selama ini sudah menjadi prioritas petugas keamanan.
"Ada juga jaringan lokal, rata-rata pelaku berusia belia sekitar 20 tahun, walaupun bukan anak-anak lagi," ujarnya dalam ekspos kasus begal, Kamis, 5 Maret 2015.
Dalam pengungkapan kasus pencurian dengan kekerasan yang dipublikasikan hari ini, periode 28 Februari-4 Maret 2015 wilayah kerja Jakarta Barat, ada sekitar 16 tersangka dari tujuh kasus pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, dan pencurian kendaraan bermotor yang telah diungkap petugas.
Fadil menjelaskan modus kejahatan yang dilakukan para pelaku cukup beragam. Ia mencontohkan pelaku yang ditangkap di wilayah Tambora, atau biasa dipanggil kelompok Tambora, kerap melakukan pencurian dengan kekerasan di area fly over. Beberapa incaran mereka adalah tas hingga kendaraan dengan sasaran korban yang biasa pulang kantor pukul 01.00. "Mereka berusaha melarikan diri dan akhirnya kami lumpuhkan dengan tembakan," ujarnya.
Modus lainnya dengan ancaman kekerasan yang biasa dilakukan kelompok Pandeglang. Mereka langsung melukai korban kala beraksi. Saat ini petugas terus mengembangkan kasus pencurian ini hingga ke Pandeglang, tempat barang hasil pencurian diperjualbelikan. "Untuk memperkecil ruang gerak pelaku dan memperkecil ruang kejahatan," kata Fadhil.
Lalu, modus lama, yakni menggunakan kunci letter T. Para pelaku sengaja mencari lengahnya korban untuk kemudian melakukan aksinya. "Jika mereka tertangkap, tak jarang langsung melukai korbannya," Fadhil berujar.
Fadil menambahkan, selain pembegalan sepeda motor, kejahatan lain yang cukup meresahkan warga di sekitar Jakarta Barat adalah pencurian di rumah yang ditinggal penghuninya. Lalu gerombolan pemuda yang sering memeras pelajar dengan ancaman celurit dan senjata api. "Kami telah menangkap dua orang dari modus ini," katanya.
JAYADI SUPRIADIN