TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana menyayangkan adanya pemberitaan yang berat sebelah terkait dengan polemik Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 yang melibatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan DPRD. Menurut Lulung, media massa terkesan mendukung Ahok, sapaan akrab Basuki.
"Omongan kita yang belepotan diedit. Giliran omongan dia yang kayak comberan kagak diedit," kata Lulung saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di DoubleTree by Hilton Hotel, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 Maret 2015.
Media, kata Lulung, seharusnya bersikap obyektif dalam menyampaikan berita. Dia meminta media mengedit kata-kata yang tidak mengandung substansi masalah dan membangun kecerdasan bangsa.
"Tolong dibantu, dong," kata politikus Partai Persatuan Pembangunan tersebut.
Tak hanya itu, menurut Lulung, ada pemberitaan media yang terkesan menghakimi. Bahkan, kata dia, pemberitaan tersebut menyudutkan dia.
"Sekarang ada dua media. Pertama, yang tetap berada di tengah dan berusaha mencerdaskan. Tapi ada juga yang pragmatis, cuma men-judge," ujar Lulung.
Hubungan Ahok dengan DPRD tengah memanas. Kondisi ini berawal dari pernyataan Ahok yang menyebutkan adanya anggaran siluman sebesar Rp 12,1 triliun di APBD 2015. DPRD lalu mengajukan hak angket karena menilai Ahok telah melanggar konstitusi lantaran menyerahkan draf APBD yang bukan berasal dari kesepakatan antara anggota Dewan dan Pemerintah Provinsi DKI.
SINGGIH SOARES