Ganjar salah satunya, dia terlentang sambil mengatur nafasnya karena kelelahan. Kondisi di atas, kata dia, penuh asap dan susah untuk melihat ruangan. "Kami harus hati-hati, sambil memegang selang air, kami harus menjaga keselamatan diri," katanya. "Saya sudah tiga kali ke atas, dan ini lagi rehat dulu sampai nafas kembali normal."
Kebakaran di Wisma Kosgoro itu terjadi sekitar pukul 18.45 WIB, Senin, 9 Maret 2015. Sebanyak 35 mobil pemadam didatangkan dari seluruh wilayah Jakarta. Lokasi yang tinggi, dan alat serta sistem anti-pemadam kebakaran gedung yang tidak layak membuat api sulit dipadamkan.
Hasilnya, api yang awalnya berada di lantai 16, merambat ke lantai 17, 18, 19, 20. Petugas juga menggunakan alat bantu berupa sky lift, untuk mencapai titik api dari luar gedung. Api baru benar-benar jinak sekitar pukul 09.40 WIB siang tadi.
Muhammad, pekerja di lantai 17, mengatakan bingung bagaimana kerjaannya nanti. Karena, invoice untuk menagih ke perusahaan lain hangus terbakar dan data di komputer juga ikut dilahap api. "Saya tidak tahu lagi bagaiamana kerjaan nanti," katanya.
Pemilik Gedung Wisma Kosgoro, Hayono Isman, mengapresiasi usaha petugas yang berusaha memadamkan api. "Saya ucapkan terima kasih."
HUSSEIN ABRI YUSUF